Riyanti Dewi atau biasa di panggil Ririn sudah bekerja sebagai SPG di daerah Bekasi dan ia seringkali harus pulang malam sesuai dengan jam tutup toko yaitu jam 21.00 WIB dan mereka baru keluar dari toko jam 21.30 bahkan terkadang sampai jam 22.00 WIB. Dengan jarak yang lumayan jauh dan malam hari pula membuat orang tua Ririn khawatir.
Pagi itu Ririn akan ke kantornya untuk mengambil honor saat ibu menghampiri dan duduk di depannya.
"Rin, terus terang ibu khawatir kalau kamu selalu pulang malam. Dari terminal Bekasi sampai rumah itu sangat jauh. Ibu khawatir kalau kamu pulang malam. Sedangkan angkot di sana sering mengoper penumpang nya kalau malam dan hanya ada satu atau dua orang aja. Cukup 2 bulan aja kamu bekerja di sana. Kalau sekarang kamu mau ke kantor ibu harap sekalian saja kamu mengundurkan diri!" Kata ibu khawatir.
"Tapi Bu, bukannya adik-adik lagi butuh biaya? Ga apa-apa Bu kalau Ririn kerja," jawab Ririn.
"Engga Rin. Kamu mengundurkan diri aja. Ibu mohon Rin. Kalau kamu terus kerja di sana sama aja kamu bikin ibu ga tenang."
"Baiklah Bu, nanti Ririn akan bilang mengundurkan diri," jawab Ririn menenangkan ibu nya setelah diam cukup lama.
"Terima kasih ya Rin. Kita bisa mendapatkan rezeky dari mana saja kok," sahut ibunya dengan rasa lega.
Walaupun merasa berat akhirnya Ririn mengundurkan diri dari pekerjaannya dan selama di rumah ia seringkali membantu ibunya di warung dan juga menginap di rumah kakeknya hanya untuk mendapatkan uang jajan.
Pagi itu Ririn baru saja menerima surat dari lembaga pendidikan yang memintanya untuk datang karena dirinya terpilih untuk mendapatkan pendidikan akuntansi praktis selama 6 bulan.
"Surat apaan Rin?" tanya ibu.'
"Ini bu, surat tawaran untuk mengikuti kursus akuntansi."
"Akuntansi apaan?" tanya ibu tidak mengerti.
"Itu bu, pelajaran tentang neraca dan saldo keuangan.Seperti kalau ibu buat buku tabungan. Di situ kan ibu ngisi ada uang yang masuk dan ada juga uang yang keluar. Terus juga ada sisa uang kalau ada yang ngambil tabungan," jawab Riyanti.
"Oh gitu. Terus kamu mau ikut?"
"Maunya sih begitu."
"Itu tempatnya dimana?"
"Sebentar Ririn lihat ya bu. Ini alamatnya di daerah Plumpang Semper Bu," jawab Ririn. Ia tidak tahu apakah ibu akan mengijinkan dirinya untuk mendaftar di sana. Karena tempat tersebut sangat jauh.
"Kalau Ririn memang mau belajar di sana ibu ijinkan. Terus mau daftar kapan?" tanya ibu.
"Kalau besok bagaimana bu?"
"Ririn mau pergi dengan siapa? Ibu khawatir kalau Ririn pergi sendirian. Ibu takut kalau Ririn mengalami kejadian seperti kemarin waktu di pasar baru."
"Iya bu, Ririn besok mau ngajak Bi Yan. Semoga aja dia besok ga pergi kerja."