Pesawat berada dalam keadaan kacau. Sejumlah penumpang telah melakukan panggilan telepon melalui layanan telepon pesawat demi mengabari kepada dunia luar bahwa ada sejumlah orang yang telah membajak pesawat mereka.
Beberapa penumpang bahkan sempat menyemprotkan semprotan merica atau gas air mata kepada para pembajak. Namun malang, mereka justru mendapatkan tusukan di tubuhnya.
Para pembajak terlihat sangat terlatih. Mereka membawa peralatan tangan multifungsi serta berbagai jenis pisau dan belati.
Tubuh-tubuh penumpang yang tergeletak nampak tidak lagi berdaya. Sementara itu, tidak ada lagi di antara para penumpang lainnya yang berani melakukan perlawanan.
Para pembajak telah memperingatkan bahwa melawan adalah perbuatan sia-sia dan bodoh.
Sementara para penumpang pun merasakan pesawat mereka telah berputar arah.
Tidak ada yang bisa mereka lakukan. Pertolongan pun entah kapan datangnya. Bahkan entah akan datang atau tidak.
Mereka merasakan pesawat mereka terbang dengan mengurangi ketinggian. Semakin lama semakin rendah.
Beberapa penumpang melihat ke arah jendela. Sepertinya mereka telah memasuki sebuah kota.