CALIPH

Rizki Ramadhana
Chapter #16

Rais Di Dunianya

Rais telah menjadi seseorang yang baru. Ia telah jauh dari Rais Hoetomo tiga tahun silam. Seorang jenius arogan yang selalu mendapatkan semua keinginannya tanpa kesulitan, walaupun itu berasal dari usahanya sendiri.

Untuk pertama kalinya Rais merasakan kesendirian. Ia miskin dan kelelahan. Semua yang dilakukannya harus melibatkan ototnya, dan ini benar-benar jauh dari yang dipikirkannya selama ini. Bahwa orang yang bekerja dengan otak jauh lebih terhormat. Kini ia hampir mati karena harus bekerja dengan ototnya.

Dan untuk bertahan hidup, hanya itulah yang bisa diandalkannya. Pelatihnya tidak memberi kelonggaran, pokoknya jalankan sampai ia menjadi seorang ksatria seutuhnya. Dipikirkannya sudah sejak kapan ia tidak merasakan tempat tidur dan ruangan dengan penghangat? Sudah tidak terhitung. Bahkan kapan terakhir kali ia mandi dengan air panas pun tidak lagi diingatnya.

Rais duduk bersandar di bangunan tempatnya bekerja. Ditatapnya langit yang mulai menurunkan hujan. Lalu dilihatnya sekeliling. Terpal-terpal yang digunakan para pekerja untuk berteduh tersebar di mana-mana. Di bawah terpal-terpal tersebut para pekerja makan dan bercengkerama. Rais ingin bergabung dengan mereka.

Diberanikannya untuk berdiri dan bergabung ke salah satu terpal. Beberapa orang di sana menatapnya curiga. Namun ada juga di antara mereka yang menatap Rais dengan tatapan kasihan. Maka salah satu dari mereka memberikannya sepotong roti, untuk kemudian menyuruhnya pergi.

Lihat selengkapnya