CALIPH

Rizki Ramadhana
Chapter #27

Rais 2004

Setiap harinya ketika memasuki waktu maghrib, Rais bergabung dengan rekan-rekannya untuk makan malam. Biasanya menu makan mereka tidak banyak berubah dari hari ke hari. Tapi nutrisi lengkap selalu tersedia. Hanya beberapa makanan yang mengandung karbohidrat tidak lagi disediakan untuk makan malam. Air minum untuk setiap harinya didapatkan dari sumber air pegunungan.

Rais telah merasakan semua restoran mewah yang ada di Amerika Serikat. Bahkan restoran-restoran di luar Amerika pun pernah disinggahinya. Tapi ia sangat menikmati makanan di sini. Lebih karena apa yang ia dapatkan di sini adalah hal yang menjadi hadiah dari perjuangan mereka setiap hari. Di sisi lain, Rais mempelajari bahwa ia harus terus bersyukur untuk semua yang didapatkannya.

Betapa tidak, setiap kali makan adalah saat setelah latihan yang berat. Latihan berlari, bertarung, berperang, dan semua dilakukan di bawah terik matahari maupun dinginnya cuaca lembah pegunungan.

Selain latihan fisik yang berat, ia juga mempelajari banyak hal tentang operasional organisasi. Dari segi pendanaan, ternyata organisasi membagi dana mereka menjadi dua bagian. Satu bagian mereka investasikan kepada hal-hal yang bisa memberikan pengembalian dan keuntungan, sementara bagian lain mereka gunakan untuk operasional. Bagian terakhir ini hanya boleh digunakan pada keadaan yang benar-benar genting. Mujahidin yang membawa uang operasional tidak boleh memberitahu tempatnya menyimpan uang kepada mujahidin lain.

Pengendalian atas dokumen juga menjadi hal yang diajarkan. Bagaimana mereka menyimpan paspor agar tidak teridentifikasi apabila tertangkap. Orang yang melakukan penyamaran harus memiliki lebih dari dua identitas palsu tetapi ia hanya boleh menggunakan satu identitas dalam satu waktu, dan jika ia ditugaskan ke suatu negara maka ia harus tahu keberadaan rekan mujahidin lain di negara tersebut.

Foto-foto dalam identitas palsu harus tanpa jenggot untuk menghindari kecurigaan awal dari petugas pemeriksa. Jika seorang mujahidin telah menikah, nama istrinya tidak boleh dimasukkan ke dalam paspor. Artinya seorang mujahidin hanya boleh menikah secara siri.

Penguasaan bahasa dari negara yang paspornya dipalsukan pun benar-benar dilatih. Ini dilakukan untuk menghindarkan kecurigaan akibat perbedaan dialek pemegang paspor dengan orang-orang negara tersebut.

Selain itu, setiap mujahidin juga memiliki nama samaran. Nama-nama ini menjadi kode bagi mereka untuk saling memanggil pada setiap misi. Agar terbiasa dengan nama panggilan ini, dalam kehidupan sehari-hari mereka saling memanggil dengan nama kode samaran masing-masing.   

Lihat selengkapnya