Pasukan yang disiapkan untuk menyerang Washington telah berkumpul. Masing-masing tahu apa yang akan dilakukannya. Semua orang menyimpan senjatanya di tempat yang akan mereka raih kurang dari satu detik saat diperlukan. Kode-kode rahasia sudah dikuasai di luar kepala. Serangan tinggal menunggu waktu.
“Kau yang memimpin mereka, Rais.” Perintah Harun.
“Tidak,” kata Rais. “Kita tidak berhak melakukannya.”
“Rasa keadilanmu adalah kelemahan yang harus kau kalahkan.” Kata Harun.
“Itulah yang membedakanku dari orang lain, karena aku memilikinya.”
“Kau mau menegakkan agama Allah, mereka adalah musuh Allah.”
“Mereka tetap berhak mendapat keadilan.”
“Dari siapa?” jawab Harun. “Mengembalikan ke PBB dan berharap mereka akan berlaku adil? Kau tidak mungkin serius.”
“Kau tidak dapat meminta keadilan sebelum kau memusnahkan semua musuh Allah.” Kata Ibnu Awwad sambil melangkah mendekat.
“Lalu di mana kita bisa memberikan keadilan pada dunia?” tanya Rais.
“Amerika Serikat. Ia adalah pusat utama kejahatan, maka ia harus dimusnahkan hingga tanpa sisa.”
“Bagaimana caranya?”