Calon Imam

Fadhillah Hanum
Chapter #21

21. Pertunangan

Ruangan ini berbeda dari biasanya. Satu set sofa, lemari sekat, dan meja makan tidak terlihat lagi di sana. Gorden merah bata yang biasa terpasang berganti kelambu-kelambu merah muda dengan aksen renda. Seluruh dinding di ruangan ini tertutup kelambu. Satu bagian dinding terlihat lebih cantik dengan bunga-bunga yang sengaja ditempelkan di sana. Di depannya, Ada dua tiang penyangga yang dililit kain berwarna putih mengkilat, seolah-olah itu adalah gerbang menuju rumah peri. Bunga-bunga berwarna senada menghiasi dua tiang itu. Lampu-lampu diganti dengan yang baru, sehingga cahayanya semakin membuat ruangan ini "berkilau."

Fei menatap puas ke sekeliling ruangan. Ini sudah pukul lima sore. Fei masih betah memakai piyama lusuh dan cardigan hitam. Rambutnya yang masih basah, terlilit handuk kecil, dan bagian ujungnya ia sumpalkan ke belakang tengkuknya.

"Astaga, Fei! Cepat siap-siap! Kamu gimana sih, calon pengantin kok lecek kaya rendeman cucian?" Ratna yang sibuk membantu pegawai katering mengangkati gelas-gelas, menghentikan kegiatannya. Malas-malasan Fei bangkit dari duduknya menuju kamar.

"Masih lama loh, Ma. Masih satu jam lagi."

"Satu jam itu nggak lama kalo kamu pake buat dandan, ganti baju, dan bersiap. Kurang malahan. Heran, deh." Ratna kembali mengangkati gelas menuju meja hidangan. Masih terdengar wanita paruh baya itu mengomel pelan saat Fei berjalan malas ke kamarnya. "Jangan lupa, wudhu dulu! Jadi nanti sholat Maghrib nggak ketinggalan."

Fei menutup pintu setelah meng"iya"kan Ratna. Gadis itu melepas handuk yang melilit rambutnya. Kini ia duduk di depan cermin sambil menatap bayangannya sendiri di sana. Beberapa menit ia seolah saling bertatapan dengan dirinya sendiri. Kemudian Fei menarik napas panjang untuk menenangkan degup jantungnya. Gadis di dalam cermin itu, malam ini resmi akan bertunangan dengan Dokter Rayhan.

Pintu diketuk saat Fei sibuk mengeringkan rambutnya dengan hair dryer. "Masuk," teriak Fei. Dua orang wanita diantar Ratna ke kamar Fei. Ada box kosmetik di tangan mereka.

"Fei, ini Mbak Dian sama Nita. Nanti mereka yang akan bantu kamu bersiap. Sudah jadi wudhu, kan?" Ratna memperkenalkan penata rias Fei. Dua orang itu mengangguk dan tersenyum kecil. Fei juga mengangguk pada ibunya dan membalas senyum Mbak Dian dan Nita.

Lihat selengkapnya