"Kamu bakal jagain aku kan, Rey?" Alisha menggenggam tangan Rey, erat. Lelaki itu duduk di samping Alisha. Ia mengangguk. Seulas senyum ia hadirkan di wajahnya yang lelah.
"Kamu ... berubah." Setetes air mata meleleh dari sudut mata Alisha menyadari bahwa senyum Rey sudah tidak sama saat mereka masih bersama. Senyuman itu hanya seperti menarik bibir membentuk garis lengkung sejenak di wajah Rey, tapi tak sampai ke matanya.
Genggaman Alisha melemah. Rey menatap wajah Alisha kemudian menghapus sisa air mata di sudut mata wanita itu. Senyum yang tadi Rey hadirkan perlahan meredup, berganti tarikan napas panjang dan lelah.
Semua memang sudah tidak sama, Alisha.
Rey berujar dalam hati. Namun ia menahan diri untuk tidak mengatakan apa pun saat ini. Kondisi Alisha sudah lebih baik dari ketika ia datang dalam keadaan pingsan seminggu yang lalu.
Tata juga di sana menemani Alisha. Namun Alisha selalu meminta Rey yang mengurusnya. Meski berada di rumah sakit yang sama, tentu tak setiap waktu Rey bisa selalu menemaninya.