Calon Imam

Fadhillah Hanum
Chapter #12

12.Apa Kabar Fei?

Taksi yang membawa Fei melintasi jalan Sudirman, Pekanbaru. Pak supir memperhatikan Fei dari kaca depan. Fei terlihat melamun. Wajahnya juga sangat murung. 

"Maaf, Mbak, kita mau ke mana?"

"Jalan aja, Pak, ke mana aja," jawab Fei setelah sebelumnya ia berdehem untuk memperbaiki suaranya yang nyaris seperti balon kempis.

"Gimana kalau saya antar Mbak-nya pulang? Sepertinya Mbak-nya kurang enak badan."

"Saya nggak pengin pulang, Pak," jawab Fei lemah.

Gadis itu bersandar pada jok dan memandang jalanan yang telah dilewati dari jendela mobil. Tepat saat melewati toko buku besar, Fei menghentikan taksinya.

Fei bergegas menaiki tangga menuju lantai dua, tempat buku-buku. Lantai satu toko ini menjual berbagai perlengkapan sekolah.

Saat sedang menaiki tangga, Fei teringat mamanya. Bagaimana kalau Rey mencarinya pulang? Tentu mama Fei akan kebingungan. Fei mengeruk tas kecil yang ia bawa. Tangannya merogoh tiap sudut dalam tas. Namun ia tidak merasakan keberadaan ponselnya. Fei mulai panik. Ia membuka lebih lebar tasnya dan kembali merogoh benda itu.

Seorang lelaki baru saja menuruni tangga. Lelaki itu membawa beberapa buku di tangannya. Ia terlihat antusias dengan "temuannya" kali ini.

"Fei?"

"Eh, hai ... borong, nih?" Fei mengalihkan tatapannya pada tumpukan buku di tangan Habibie.

"Enggak. Cuma tiga bijik." Habibie melihat ke sekeliling, memastikan Fei datang seorang diri. "Uhm ... sendirian?"

Fei mengangkat bahu, kemudian mengangguk mengiyakan. Gadis itu meneruskan langkah menuju lantai dua. Habibie mengekor di belakangnya.

"Kok nggak nelpon Bang Rey? Kayanya dia juga off deh, hari ini."

Lihat selengkapnya