PENGHARGAAN
Jas dark brown lengkap dengan tuxedo membalut tubuhku. Penampilanku malam ini harus menjadi penampilan terbaik. Jas rancangan desainer asal Medan, Hartono Gan, yang sudah kupesan bulan lalu, usai pria itu meluncurkan desain terbarunya. Menurutku rancangan Hartono sempurna. Pria lajang itu memperhatikan detail di setiap desainnya.
Aku masih berdiri depan cermin dalam kamar yang luasnya sekitar 75 m2 yang berada di lantai dua. Sambil mematut diri berputar kiri-kanan menyembunyikan perut yang mulai buncit, meluruskan letak dasi kupu-kupu, juga menyisir rambutku. Kilauan lampu memperjelas helai demi helai rambut berbeda warna itu. Ah, ternyata rambutku sudah mulai memutih.
Rambut ini juga sebagai penanda sudah berapa lama aku berada pada posisi sekarang ini. Saat aku memulai karir dari nol hingga kini masuk jajaran top five perusahaan farmasi paling berpengaruh di Indonesia. Malam ini, untuk kali ketiga aku menerima penghargaan.
Penghargaan bagiku sebagai simbol keberhasilan, yang juga berarti pembuktian atas keberhasilan sebuah usaha. Bahwa tanpa kerja keras, kesuksesan mustahil diraih.
Mataku menatap cermin besar dan tinggi di hadapanku. Kutempelkan kedua tanganku di sana, lalu menunduk. Mataku terpejam, bersama bibirku yang merapal doa.