Camphora

Respati
Chapter #5

Bab 3a

“Kelas Pak Beny diundur jam dua siang, ya.”

Dadang memberi pengumuman mendadak. Sementara sebagian besar mahasiswa sudah datang. Terutama aku yang terburu-buru karena harus berkejaran dengan jadwal kerjaku.

Aku keluar kelas berniat ke perpustakaan. Mahasiswa miskin seperti aku, hanya bisa mengandalkan buku perpustakaan untuk mendapatkan tambahan bahan ajar. Kalau hanya mengandalkan diktat dan penjelasan dosen, sangat tidak memadai. Apalagi kalau ada kewajiban membeli diktat yang dikelola dosen, aku harus berpikir keras untuk menyisihkan uang gajiku membeli diktat. Itu berarti aku harus banyak-banyak puasa untuk memangkas jatah makan siangku.

“Barus!” Seseorang memanggilku cukup lantang.

Aku berhenti dan menoleh. Gadis berhijab itu menghampiriku.

“Jadi pinjam diktat?” tanyanya sambil mengulurkan benda itu.

“Terima kasih. Aku ke perpus aja,” tolakku halus. Aku hanya tidak ingin terlalu banyak berutang budi.

“Aku temani. Sekalian ada yang ingin aku tanyakan.”

“Soal apa?” Aku kembali berhenti.

“Soal mid kemarin. Emang kamu pikir soal apa?”

“Ah, tidak.”

Lihat selengkapnya