Blurb
"Ya Rabb, bolehkah jika aku meminta untuk engkau kirimkan seorang yang dapat menemani kepedihanku? Menemani langkah beratku ini?"
Doaku di sepertiga malam tadi, entahlah aku merasa berat menjalani hariku.
Katanya Allah tidak akan menguji hambaNya diluar batas kemampuan. Lalu benarkah kesulitan ini mampu untuk kupikul? Rasa hati ingin protes, ingin mengadu bahwa ini berat. Sangat berat. Tapi kembali kurenungkan bahwa takdir ini datang dari Allah bukan dari pak pos yang bisa saja mengirim barang di alamat yang salah.
Hingga di hari itu aku tak salah dengar ketika pria itu berkata, "Hiduplah bersamaku, kutemani langkah beratmu, kau temani langkah beratku." Oh Allah inikah jawaban darimu?