“Jakarta seru ya?”
Aku menatap lelaki di sebelahku. “Yee seru dari mana, macet gini!” gerutuku.
“Ya seru aja karna ada yang bantuin skripsi aku hahahaha.”
Aku memukul lengan Sam. “Iya seru juga yaa, pulang kerja ada yang jemput,” sambungku, ku tatap Sam dengan senyuman terbaik yang kupunya.
“Nah!” Sam menjentikkan jarinya. “Simbiosis mutualisme dong ya! Kamu bantuin skripsi aku, dan aku selalu siap jadi supir kamu. Gimana? Gimana?”
“Yee gak ah! Enakan naik kang ojol, bisa nyari jalan pintas! Jadi gak terlalu lama kena macet gini!”
“Halah! Macet-macetan sama aku kan enak Sab, lebih lama sampainya, jadi bisa lebih lama curhat.” Sam melirikku, “Iya gak? Iya kan?”
“Iiih serah deh Sam!” Aku membelakangi Sam. “Ntar kalo dah sampe kos bangunin!”