Can I Kiss You Again?

Lilian
Chapter #14

Worst Of My Life

Alex bisa mengatakan bahwa mencintai Darcy adalah hal terbaik dalam hidupnya. Melihat Darcy setiap hari hingga membuatnya tersenyum setiap hari, membuat Alex merasa begitu bahagia. Mereka sudah melakukan puluhan kencan, menonton film bersama hingga memberikan hadiah setiap bulan. Memikirkan apa yang bisa dilakukan untuk membuat Darcy senang selalu berada di benak Alex setiap hari. Tidak ada seorang Catherine lagi di dalam benaknya, bagaikan dia tidak menikahi wanita itu.

Malam ini, Darcy dan Alex sedang bersantai di rumah Alex, menonton acara favorit Darcy. Tentu saja, Alex tidak menyukai acara itu sama sekali, tetapi Darcy selalu penuh semangat jika menonton acara itu. Darcy bersandar di dada Alex dan Alex meletakkan tangannya di pinggang Darcy. Itu adalah posisi favorit Darcy karena dia bisa mendengarkan detak jantung Alex, dan dia menyukai cara Alex mengelus-elus tubuhnya.

“Oh, ya. Aku lupa bilang kalau besok aku akan pergi bersama teman-temanku ke sebuah bar,” ucap Alex yang membuat Darcy langsung berpindah posisi dan duduk tegak. “Tenang saja, aku tidak akan minum. Kami hanya ingin berpesta setelah lulus. Kamu bisa ikut kalau kamu mau.”

“Aku tidak suka pesta, lagi pula tidak bisakah kalian merayakan di restoran dan makan-makan,” saran Darcy yang membuat Alex tertawa kecil.

“Aku menyayangi kamu, Dar. Namun, itu terdengar membosankan,” balas Alex sambil mengelus tangan Darcy. “Lagipula, apa kamu tidak memiliki rencana? Kamu bisa pergi berdua bersama Hailey dan bersenang-senang.”

“Tidak, ah. Aku sibuk mencari kampus yang bagus karena aku ingin langsung melanjutkan ke magister,” ucap Darcy yang membuat Alex tidak habis pikir.

“Aku tidak mengerti mengapa kamu begitu suka belajar. Aku tahu nilai kamu tinggi dan kamu lulus dengan nilai tertinggi, dan pastinya kamu akan mendapat beasiswa. Namun, santailah untuk sesaat,” balas Alex yang tidak tahu bagaimana Darcy bisa melakukan itu semua. “Apa kamu tahu apa yang aku pikiran saat aku lulus?”

“Aku tebak, kamu akan pergi keliling dunia, pergi ke tempat yang aneh dan berbahaya, mencoba hal yang ekstrem dan hal lain yang menurutku tidak masuk akal. Yang aku tahu, kamu tidak ingin berurusan dengan kuliah lagi,” ucap Darcy yang membuat Alex tertawa.

“Aku ingin menikahi kamu,” balas Alex.

Darcy langsung memukul pelan Alex dengan bantal sofa. “Ih, jangan berbicara seperti!” Darcy tentu saja tidak pernah berpikir untuk menikah di usia yang begitu muda, dia merasa belum siap. Darcy bukanlah Alex yang melakukan suatu hal dengan santai tanpa berpikir panjang. Tentu saja, Darcy ingin menikahi Alex. Namun, tidak untuk saat ini. Dia ingin menghabis waktu sebanyak-banyaknya sebelum menikahi Alex dan memiliki keluarga.

“Bercanda,” ucap Alex yang tidak ingin membuat Darcy khawatir. Alex mengetahui bahwa Darcy tidak ingin cepat-cepat menikah dan dia mengerti dengan hal itu. Mungkin jika Alex tidak memiliki pernikahan yang gagal, dia sekarang akan meminta Darcy menikahinya terus-menerus.

“Baiklah.” Darcy langsung mendarat di atas tubuh Alex dan berusaha beristirahat.

Tiba-tiba ponsel rumah berdering. Alex langsung menggapai telepon genggang yang tidak jauh dari sofa sambil memegang Darcy agar dia tidak terjatuh. Namun, belum ada beberapa menit Alex langsung menaruh telepon genggang itu pada tempat. Dia bahkan tidak berbicara apa-apa, tetapi wajahnya terlihat sedikit panik. Darcy menyadari itu dan merasa khawatir karena Alex bukanlah orang yang gampang terlihat panik.

“Siapa? Kenapa kamu langsung tutup?” tanya Darcy.

“Tidak tahu, tapi aku rasa itu adalah penipu, jadi aku matikan,” jawab Alex yang berusaha tidak terlihat panik.

Darcy tidak membalas apa-apa dan lanjut menikmati waktunya bersama Alex. Alex sendiri merasa bingung dan panik, karena orang yang baru saja menelepon adalah Catherine. Itu terasa aneh karena Alex sudah tidak berbicara lagi dengan Catherine setelah perceraian mereka sudah resmi. Alex berpikir apakah yang Catherine inginkan sekarang, karena Alex tidak ingin berhubungan lagi dengan wanita itu. Namun, firasat Alex terasa begitu buruk.

***

Seminggu berlalu dan Alex masih memikirkan Catherine yang berusaha menghubunginya. Catherine tidak berhenti dan berusaha menghubungi telepon rumah Alex, tetapi setiap kali hal itu terjadi Alex langsung menutup panggilan itu. Alex bahkan meminta orang tuanya untuk menghiraukan panggilan dari Catherine. Entah mengapa Alex memiliki perasaan yang buruk mengetahui Catherine berusaha menghubunginya. Alex berusaha mencari alasan mengapa Catherine berusaha menghubunginya setelah berbulan-bulan.

Hari ini Alex bekerja seorang diri karena Darcy sedang sakit. Sangat disayangkan karena Alex ingin memberi tahu Darcy perihal Catherine. Mungkin Alex bisa mengatakannya di lain waktu dan secepatnya mungkin, karena dia tidak ingin menyembunyikan sesuatu seperti ini dari Darcy. Rasanya aneh menyimpan hal seperti ini dari Darcy dan Alex tidak menyukai hal itu. Alex tidak menyukai Catherine berusaha menghubunginya, karena dia begitu membenci wanita itu, dan Alex tidak ingin Catherine menghancurkan hubungannya dengan Darcy.

Saat Alex masuk ke dalam bar tempatnya bekerja dia melihat Catherine duduk di salah satu kursi bar. Alex seketika membeku dan tidak tahu harus melakukan apa. Melihat Alex yang masuk membuat Catherine tersenyum seakan dia sudah menanti Alex selama berjam-jam. Saat Catherine berdiri Alex semakin terkejut karena Catherine terlihat seperti ibu hamil. Bahkan saat Catherine menghampiri Alex dan memeluknya, Alex masih terdiam dan tidak bisa berkata-kata bagaikan mimpi terburuknya datang.

“Syukurlah aku bisa menemui kamu di sini,” ucap Catherine yang terdengar begitu antusias. “Aku berusaha menghubunginya telepon rumah kamu, tapi selalu dimatikan.”

Alex langsung melepas pelukan. “Catherine, apa maksud dari ini?” tanya Alex sambil menunjuk perut Catherine yang besar.

Lihat selengkapnya