Can I Kiss You Again?

Lilian
Chapter #21

The Wedding

Keesokan harinya, Darcy terbangun dengan Alex berada di sampingnya. Mereka berbicara hingga lupa waktu semalaman, dan Darcy tidak menyesali hal itu. Dia mengetahui banyak hal yang belum pernah dia tahu soal Alex. Malam itu mungkin penuh dengan air mata, tetapi hal itu sepadan. Darcy tidak bisa mendeskripsikan betapa senangnya dia, karena dia dapat mengetahui perasaan Alex. Dia tidak menyesali apa pun yang dia ucapan.

Darcy berusaha mengumpulkan nyawanya, dan mengusap-usap kedua matanya. Dia duduk dan bersandar di kepala tempat tidur. Darcy tidak bisa berhenti memandangi Alex yang tertidur. Matahari belum terbit, mungkin Alex akan tertidur lebih lama lagi. Darcy mengelus pipi Alex, menelusuri bekas air mata di wajah Alex.

“Berhenti mengganggu aku tidur,” gumam Alex yang masih menutup matanya.

“Hmm, apa kamu sudah bangun?” tanya Darcy yang langsung menjauhkan tangannya.

Alex membuka matanya. “Dari tadi, tapi aku mencoba untuk tidur lagi. Apa kamu baru bangun, Dar?” tanya Alex balik.

“Ya, bentar lagi matahari terbit. Apa kamu mau melihatnya?” tanya Darcy sambil menunjuk ke arah jendela yang gordennya terbuka dikit, membuat sinar matahari masuk.

“Kamu tahu bukan aku tidak suka bangun pagi-pagi. Aku akan kembali tidur,” jawab Alex yang kembali mengubur wajahnya di bantal.

“Ayolah! Kamu tidak seru!” ucap Darcy sambil menggoyang-goyangkan tubuh Alex.

Saat Alex ingin menegur Darcy, tiba-tiba ponselnya berbunyi, notifikasi pesan masuk. Alex segara mengambil ponselnya yang berada di meja samping kasur. Saat dia membaca pesan itu, wajahnya terlihat panik dan langsung duduk. “Hari ini pernikahan Hailey dan Dion, bukan?” tanya Alex dengan serius.

Darcy pun ikut panik mendengar itu. “Ya, ampun! Aku baru ingat. Aduh, Hailey akan datang ke sini untuk bersiap-siap. Kamu harus keluar sekarang!” Saat Darcy berusaha mengusir Alex dari ranjangnya, tiba-tiba bel rumahnya berbunyi.

“Apa itu Hailey?” tanya Alex dengan serius.

“Siapa lagi coba?!” jawab Darcy dengan kesal. “Kamu keluar lewat pintu belakang, jangan keluar sebelum Hailey masuk. Mengerti?!”

Alex hanya bisa pasrah saat Darcy mendorongnya dan menyuruhnya pergi. Alex mengambil barang-barangnya, dan pergi melalui halaman belakang. Darcy sendiri berusaha menyembunyikan fakta bahwa Alex bermalam di tempatnya. Darcy tidak mengerti, mengapa dirinya begitu panik. Namun, dia tidak ingin orang lain mengetahui kalau dirinya dan Alex sudah berbaikan secepat ini. Hari ini, Darcy ingin fokus dengan pernikahan Hailey, dan melupakan sejenak masalah pribadinya.

***

Saat Alex pulang ke rumah orang tuanya, orang tuanya sudah bersiap-siap untuk pergi ke pernikahan Hailey dan Dion. Ketika Alex sampai, kedua orang tuanya bertanya ke manakah Alex semalam. Namun, Alex berbohong dan mengatakan dia pergi menginap di rumah Dion. Orang tua Alex tidak terlalu memperdulikan itu, mereka langsung menyuruh Alex membantu putrinya bersiap-siap. Emily sendiri sudah tidak sabar untuk menjadi gadis pembawa bunga. Dilain sisi, Alex tidak sabar untuk bertemu Darcy lagi.

Pernikahan Hailey dan Dion, diadakan di halaman belakang rumah Darcy yang begitu luas. Darcy dengan senang hati menawarkan rumahnya yang besar untuk mengadakan acara pernikahan. Awalnya, Hailey dan Dion menolak, terapi Darcy memaksa. Selain itu, Darcy ingin rumah ibunya menjadi tempat di mana orang-orang berbahagia.

Saat Darcy sedang merapikan meja riasnya, tiba-tiba Alex masuk secara diam-diam. “Hai,” ucap Alex tepat di kuping Darcy.

“Alex, apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Darcy yang berhenti merapikan meja riasnya.

“Aku ingin melihat kamu,” jawab Alex sambil tersenyum. “Selain itu, aku ingin mengajak kamu berkencan, sebagai permintaan maaf karena sudah menolak ajakan kamu. Bagaimana? Apa kamu mau? Kalau kamu menolak juga tidak apa-apa.”

“Baiklah, tapi jangan beritahu siapa-siapa.”

Alex langsung menganggukkan kepalanya. “Selain itu, aku ingin minta maaf. Aku minta maaf untuk semua rasa sakit yang aku sebabkan. Aku tahu kamu muak mendengar kata maaf dariku, tapi aku benar-benar ingin kamu tahu, kalau aku akan terus meminta maaf hingga aku bisa membahagiakan kamu.”

Darcy tertawa. “Apa kamu ingin menggantikan rasa sakit itu?”

Alex menganggukkan kepalanya. “Aku ingin membuat kamu bahagia. Itulah yang selalu aku inginkan.” Alex mengelus pipi Darcy, dia menatap Darcy dengan begitu dalam. Alex merasa begitu lega, karena dia bisa meminta maaf kepada Darcy. Alex tidak menduga dirinya akan berani melontarkan itu, dia merasa sungguh beruntung dengan sikap Darcy yang bagaikan malaikat. Alex tidak tahu harus membalas bagaimana, selain membuat Darcy bahagia.

“Jadi, kalian benar-benar sudah berbaikan?” tanya Hailey yang berada diambang pintu. Membuat Darcy dan Alex terkejut, mereka berdua dengan cepat langsung menjauh dari satu sama lain.

“Apa kamu menceritakan kepada Hailey?” tanya Alex kepada Darcy.

Lihat selengkapnya