"Wahai hati... berjanjilah kepadaku! Bahwa suatu hari nanti, kamu tidak akan menginginkan orang yang kubenci!" -Winda
*********
Kelas sebelas SMA
Dunia Winda
Aduh, hari ini aku lupa ada ulangan sosiologi. Padahal seingatku kemarin sore sudah diingatkan oleh Risa dan Kare sahabatku, agar aku belajar supaya tidak remedial. Sekarang boro-boro belajar, ingat ada ulangan juga tidak.
"Pagi, Winda." Aku menoleh sekilas, Evan, cowo yang notabane nya di gila-gilai cewe satu sekolah ini karena katanya ganteng padahal bagiku biasa saja malah cengengesan di depanku.
"Pagi juga," balasku singkat.
"Widih ... jutek amat. Cewe jutek jodohnya lama loh," katanya dengan tampang tidak merasa bersalah.
'Apa sih ini orang! pagi-pagi udah nyumpahin aja ngeselin banget,' batinku sebal.
"Terus kalo jodoh gue lama kenapa? Nggak ada hubungannya sama lo juga," kataku sinis seraya terus berjalan.
"Loh ... ada banget dong. Gue kan jodoh lo, setiap yang berjodoh pasti berhubungan?" Evan tertawa lebar.
"Eh, denger ya, Evan Rakadinata yang terhormat! Gue juga nggak bakal kali jadi jodoh lo! Jadi lo nggak usah kepedean banget jadi orang."
"Wah parah, nggak baik ngomong gitu. Jodoh kan ketetapan Tuhan, bukan suka-suka lo. Kalo emang gue jodoh lo, lo mau lari ke dunia paling ujung juga, baliknya tetep sama gue." Evan percaya diri.
"Terserah, lo!" Kataku kesal dan langsung berjalan mendahuluinya.
Heran, di kelas sebelas ini aku mendapatkan kelas jurusan IPS unggulan. Kebanyakan teman-teman sekelasku terdiri dari orang-orang pintar dan rajin belajar. Meskipun aku bukan termasuk dari golongan mereka, tapi otakku cukup encer sehingga nilai-nilaiku selalu memuaskan dan dapat masuk di kelas ini. Aku kira, hanya aku saja di kelas ini yang paling malas belajar. Ternyata ada satu lagi, cowo yang kata cewe-cewe lain gantengnya kuadrat tapi bagiku sangat mengesalkan karena hobinya suka tebar pesona sama cewe, juga masuk kelas ini.
"Winda ...," teriak Kare dan Risa menyuruhku cepat-cepat mendatangi mereka berdua.
"Lo tadi chat Kare, kalau lo belom belajar sama sekali ulangan sosiologi? Demi apaaa??" Tanya Risa heboh.