Perempuan itu anomali yang terindah di mata Clark Santanu. Andai saja, oh seandainya. Clark sontak berandai-andai begitu pandangan si perempuan menyapu matanya. Kebetulan belakakah bila si perempuan bernama Andai Andarani? Andai, suatu kata yang terhubung ke masa yang akan datang, senada dengan nama kecilnya, Kelak, yang memaknai hari di masa depan. Seandainya ia mau menjadi kekasihku, aku pasti akan menjaga cinta kami sebaik-baiknya, karena aku yakin, dialah yang kuinginkan untuk menemani hari esokku. Clark diam-diam membatin.
Wena Santanu dengan renyah memperkenalkan mereka berdua. “Kak Kelak, ini teman baruku, Andai. Dia penari balet jazz lho. Keren tariannya, Kak. Kebetulan dia sering juga berlakon jadi Pangeran Siegfried. Mantap kan, Kak?”
Apa? Pangeran Siegfried? Maksudnya Odette, mungkin? Wena pasti cuma bercanda. Perempuan berparas semanis Andai mana mungkin melakonkan laki-laki, sih? Betul, perawakannya memang jangkung dan tegap, tetapi masih termasuk langsing dan feminin, mana mungkin ada potongan menjadi Siegfried kekasih angsa Odette?
“Kelak? Itu nama yang bagus.” Perempuan bernama Andai menyerobot rasa ingin tahu Clark. Dalam hal ini perilakunya memang lumayan lugas kelaki-lakian.
“Oh, terima kasih. Nama saya Clark, C-l-a-r-k. Kelak itu nama kecil. Saya juga suka nama Andai.” Clark berusaha lugas, mengimbangi sikap perkenalan Andai, perempuan menarik berwatak dinamis tersebut.
Andai juga penari yang berenergi dinamis. Wena tidak mengada-ada soal peran Pangeran Siegfried. Andai memang sudah langganan terdapuk menjadi pangeran dalam lakon balet The Swan Lake versi "jazzy". Clark yang hanya suam-suam kuku menyukai balet kontan jatuh hati dan menikmati balet jazz sebagai bagian dari kepingan minatnya yang hilang. Sempat menyesal juga mengapa baru sekarang ia terpikat pada tarian kontemporer ini. Ia tahu soal balet. Jazz juga salah satu musik kesukaannya. Tapi balet jazz? Kenapa dia baru tahu ada tarian hebat macam ini?
“Balet dan jazz itu dulunya dua macam tarian yang berbeda. Berkat Patsy Swayze, balet dan jazz bersatu, menjadi tarian indah yang dinamis dan tidak kehilangan rasa klasiknya.” Andai Andarani memberitahu Clark perihal balet jazz tepat pada kencan mereka yang pertama.
Jazz dance adalah tarian yang tidak berkaitan dengan musik jazz favorit Clark Santanu. Tarian modern yang terbentuk pada awal abad ke-20 ini didasarkan pada tarian daerah Afro-Amerika yang rancak dan berenergi. Gerak tari yang diiringi lagu-lagu populer ini malah jarang bersentuhan dengan musik jazz. Penamaan jazz semata disematkan karena tarian ini tercipta bersamaan dengan lahirnya musik jazz. Musik jazz sendiri kental dengan budaya Afro-Amerika di New Orleans, kota yang dianggap kampung halaman jazz, musik yang berakar dari blues dan ragtime ini.
“Kamu suka musik jazz?” Dalam kesalahpahaman yang lumrah, Clark mengira koreografi balet jazz sedikit banyak terinspirasi irama jazz.
“Jazz? Sama saja dengan musik blues, kan? Lumayanlah, aku suka rileks kalo lagi dengerin di kafe. Kalo koleksi lagu di MP3-ku sih semuanya berbau British rock and roll. Cliff Richard, tahu kan?” Andai Andarani menanggapi dengan santai.