Saat aku menulis kisah ini, kalenderku menuliskan tahun 2023. Itu artinya, sudah jauh sekali dari 1998 bukan?.
Di sini, di desa lereng gunung Merapi yang gagah. Aku ingin menghabiskan umurku.
Umurku kini, 42 tahun, dan esok hari 43 tahun. Ya, saat batas akhir pengiriman naskah ini aku akan berulang tahun.
Bima. Seseorang itu masih tetap hidup di hatiku. Aku tak ingin satupun orang menggantikan posisinya, siapapun. Aku berhenti menulis puisiku. Puisiku telah menemukan titiknya.
Dan aku masih sama, tak ingin banyak tau tentang peristiwa kala itu. Aku bingung, apalagi yang harus kutulis di sini. Mengingat peristiwa itu saja membuat dadaku sesak bukan main. Ci Sisi. Wanita itu sudah menikah, dan baru saja bulan lalu kita bertemu. Dia masih sama, selalu memaksaku membuka hati dan melupakan masa lalu, tapi tak semudah itu.
Bima, sampai jumpa. Sedikit lagi.