Capella : The Raksaka Of Nitara

Aurend Cancer
Chapter #21

Line 21

"Seharusnya kau bisa menyadari hal ini, Eresh."

Kata-kata yang dibisikan oleh Rigel masih terngiang di kepala Mahesa. Semua yang dia dengar begitu tidak masuk akal. Banyak sekali hal yang sulit dimengerti dirinya saat ini. Semua ucapan Rigel, nama yang yang disebut, bahkan tentang sebuah perilaku. Semuanya menjadi satu dalam kebingungan Mahesa. Ia memegangi kepalanya yang mulai sakit dengan kedua tangannya.

Apa semua ini hanya manipulasi Rigel untuk menghancurkan kami? Ataukah semua itu benar? Pikir Mahesa.

Capella berdiri di depan tangga, berjalan mendekati Mahesa. Walau baru saja terbangun, ia tidak ingin membuat para pelayannya khawatir. Capella melihat Mahesa yang tampak memikirkan sesuatu. Capella merasa kalau Rigel pasti mengatakan hal yang membuag Mahesa terus memikirkan ucapannya. Ia memegang pundak Mahesa secara tiba-tiba dan membuat Mahesa terkejut.

"Nona Capella!" Ucap Mahesa spontan berdiri.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Capella yang berdiri di samping sofa.

Mahesa hanya mengangguk kemudian mempersilahkan Capella untuk duduk. Setelah itu Mahesa berjalan kearah dapur, mengambil secangkir teh hangat. "Silahkan, Nona." Ucapnya menyuguhkan secangkir teh pada Capella. Ia memandangi Capella, lalu duduk di sofa di depan Capella.

Lihat selengkapnya