Capella : The Raksaka Of Nitara

Aurend Cancer
Chapter #13

Line 13

Tidak lama kemudian mereka sampai di ujung jalan. Tampak tidak ada lagi jejeran pohon diarah depan. Asha memberi isyarat dengan melihat ke arah 2 orang di belakangnya. Bertahanlah Sadawira! Batin Capella.

Mereka berhenti berlari tepat setelah hutan habis. Hamparan bunga terlihat menutupi sebagian besar tanah di hadapan mereka. Bunga yang berbeda dan belum pernah ditemui oleh mereka sebelumnya. Bunga ini memantulkan cahaya bulan, mengubahnya menjadi biasan cahaya yang menghasilkan warna campuran. Mereka sudah memasuki wilayah Esita.

"Sada ada di depan sana." Ucap Asha menunjuk kearah tengah hamparan bunga.

Bukan waktunya terkagum dengan bunga langka dihadapan mereka. Mendengar ucapan Asha, pandangan Capella langsung mengarah pada posisi yang ditunjuk Asha. Ia fokuskan pandangannya dengan seksama. "Sada bersama seseorang disana." Ujar Asha kembali.

Mahesa memutar pandangannya pada sekitar. Ia terkejut melihat mereka tidak lagi berada di wilayah hutan. Pepohonan yang sebelumnya berada dibelakang mereka, berubah menjadi hamparan bunga sejauh mata memandan. "Sepertinya ini jebakan. Kita harus hati-hati." Ucap Mahesa.

"Kita bertemu lagi, Tuan, Nona." Sapa seseorang yang terdengar familiar dibelakang mereka.

Lihat selengkapnya