Capella : The Raksaka Of Nitara

Aurend Cancer
Chapter #14

Line 14

Benar-benar terasa berbeda dari seorang Sadawira. "Sada! Apa yang terjadi.. Apa yang terjadi padamu?!" Tanya Asha dengan tatapan khawatir. Tetapi, Sadawira yang berada dibawah kendali Esita, tidak memperdulikan apapun yang mereka katakan. Secara perlahan Asha mendekati Sadawira.

"Hei, Sada.. Ayo kita pulang. Mahesa sudah tidak marah lagi padamu. Ayolah!" Ucap Asha mencoba mendapatkan perhatian Sadawira. Asha menghentikan langkahnya tidak jauh di hadapan Sadawira. Dia memperhatikan tatapan mata Sadawira, tidak ada keberadaan Sadawira disana. Fisiknya mungkin dihadapan mereka, tapi tidak dengan kesadaran Sadawira yang sebenarnya.

"Kau.. Tidak disini, ya?" Gumam Asha menundukan kepala. Asha mengepalkan kedua tangannya, mengeluarkan aura yang membuat bunga disekitar tempatnya berdiri menjadi layu dan mati. Mahesa yang melihat reaksi Asha, ikut memasuki mode bertarung dengan memanggil tombak miliknya. Sementara Capella bersiap dibelakang mereka.

"Esita!!" Asha menggunakan teknik melacaknya untuk menemukan posisi Esita berada. Ia memberi titik dengan membuat layu bunga ditempat Esita berada. Melihat bunga yang ia taman dan ia rawat selama ini hancur begitu saja, Esita sedih juga marah pada Asha. Ia menggerakan Sadawira sebagai senjata untuk melawan mereka bertiga. "Beraninya kau merusak bunga peninggalan Nona! Sadawira, habisi mereka bersamaan dengan Capella!!" Perintah Esita.

Sadawira langsung bergerak, menyerang kearah Capella. Tetapi Asha menahan Sadawira lebih dulu. "Mahesa, aku serahkan Esita padamu." Ujar Asha. Mahesa mengikuti keinginan Asha. Dia tahu kalau dirinya yang menghadapi Sadawira, maka dia tidak akan ragu membunuh Sadawira jika Capella terancam. "Aku mengerti, serahkan saja padaku," Jawab Mahesa langsung berpindah posisi ke hadapan Esita. Capella juga ikut bersiap dengan Crystal of Sword miliknya.

Lihat selengkapnya