Sesuai arahan Fika. Selesai makan bakso di kantin, Rena langsung pergi ke perpustakaan mencari keberadaan Galen. Dan benar kata sahabatnya itu Galen sedang sibuk membaca buku di sana.
Rena mendekat diam-diam. Duduk di samping Galen, pura-pura membaca buku padahal hanya untuk menutupi wajah dan senyumannya yang terus mengembang.
Kalau kalian pikir Rena duduk sangat dekat dengan Galen. Salah. Sekitar empat meter dari Galen tepatnya.
Dreet...
Ponsel Rena berbunyi. Satu pesan masuk dari Fika.
(Kejauhan lo duduknya, Lebih deket lagi!)
Rena mengernyitkan dahi. Bingung kenapa Fika bisa tahu posisi duduknya padahal tadi Fika bilang dia mau langsung ke kelas.
Rena menoleh kebelakang. Terlihat disana, Fika duduk di bangku yang tidak jauh dari Rena, memegangi buku, yang pasti juga pura-pura ia baca.
"Cepetan!"
Tanpa bersuara Fika memberikan kode Rena untuk lebih dekat dengan Galen.
Rena mengabaikan Fika yang tampak heboh di sana. Ia kembali melihat Galen yang pergi beranjak ke rak buku. Memilih-milih buku yang lain.
Rena ragu untuk mendekat.
Rena sangat malu melakukannya. Dia tidak percaya diri dan begitu pengecut di depan lawan jenis. Misi ini benar-benar menyebalkan.
"Buruan lo deketin dia!"
Rena memegangi dadanya karna kaget Fika tiba-tiba sudah berbisik di telinga kanannya.
"Nggak jadi."
"Kalau lo batalin, Cleo bakalan makin ngetawain lo!"
Rena menghela napas. Ia bangkit dari tempat duduk dan mengumpulkan nyalinya mendekati Galen.
Rena berada di rak buku matematika yang tidak jauh dari Galen hanya 1 meter dari posisi Galen.
Di dekat Galen, Rena sama sekali tidak berani melirik Galen. Ia hanya pura-pura memilih-milih buku padahal ia sama sekali tidak suka pelajaran ini.