Nanda menoleh ke arah Galen dengan tatapan bingung juga tidak suka dengan Galen yang tiba-tiba merangkulnya.
Fika yang melihat ekspreksi Nanda, mengerutkan keningnya curiga sekaligus penasaran.
"Ini takoyakinya."
Penjual Takoyaki memberikan pesanan pada Galen dan Nanda.
"Kita duluan ya," ucap Nanda sangat Ramah sedangkan Galen hanya tersenyum cool seperti biasa.
"Yah, bener kan itu pacarnya Galen!"
Rena tiba-tiba uring-uringan nggak jelas setelah Galen dan Nanda pergi.
"Santuy, Ren. Gue ngerasa mereka nggak pacaran deh."
"Galen udah rangkul dia, apanya yang nggak pacaran!"
"Ada yang aneh. Gue lihat, si Nanda kayak nggak suka di rangkul Galen."
"Perasaan lo doang! Udahlah nggak usah jalanin misi ini lagi."
"Tuh kan lo mulai nyerah lagi! Apa yang gue bilang kemarin?"
Rena terdiam.
"Inget positif thinking. Dan tadi sebelum berangkat juga gue bilang ke lo kan, kita hanya berusaha dengan baik tapi Tuhan yang menentukan. Jadi lo harus tetep berusaha, selama janur kuning belum melengkung nggak boleh nyerah, Oke?"
Rena mengangguk saja, meskipun hatinya masih rapuh melihat apa yang barusan terjadi.
"Kita ikutin dia, pura-pura ketemu lagi terus basa-basi gabung." Fika tersenyum.
"Ngapain sih? Yang ada sakit hati gue lihat Galen berdua sama Nanda."
"Ambil sisi positifnya. Lo bisa deket sama Galen, iya kan? Kalau lo mau hidup lo bahagia buang negatif ubah jadi positif."
"Lo lagi ngajarin rumus matematika ya positif negatif?"
Fika menepuk jidatnya, "Cepetan kita ikutin mereka! Ini peluang, Ren."
Rena mengikuti saja arah langkah Fika yang mengikuti Galen dan Nanda ke arah stand musik.
"Lagu apaan sih gue kaga ngarti dah!" Rena berbisik kepada Fika.
"Sebenernya gue juga nggak ngerti tapi pura-pura ngerti aja biar lo kelihatan suka Jepang di deket Galen."
Rena manggut-manggut saja sambil mengikuti Fika yang mulai berjoget mengikuti irama musik sambil tersenyum riang, tidak peduli orang di sekeliling mereka memandangi mereka dengan tatapan aneh dan menahan tawa.
"Hei? Ketemu lagi." Nanda menyapa.
Rena dan Fika tersenyum.
"Musiknya enak banget ya, Nan?" Seru Fika sambil melirik Galen yang masih fokus menikmati musik yang di suguhkan.