Cara Mendapatkan Cogan (C.M.C)

STORYIMNIDA
Chapter #18

Siska dan Galen

"Hoi! Tebak gue tadi ketemu siapa?"

Rena yang baru menduduki bangkunya menyenggol pundak Fika dengan kasar. Senyumnya terus merekah, sahabatnya itu menyipitkan matanya mencoba menebak.

"Galen?"

Rena mengangguk masih dengan senyumnya yang semakin lebar.

"Ketemu lagi? Wah udah berkali-kali nih padahal kita belum lanjutin misi kita yang lain. Ketemu dimana? Lari-larian lagi kayak kemarin?"

"Maunya sih gitu. Gue ketemu dia di angkot."

"Wah, wah, wah, apa ini yang dinamakan jodoh?" Fika tersenyum menggoda.

"Mungkin," ucap Rena tersenyum senang tapi senyum itu berubah menjadi wajah cemberut setelah ia ingat Nanda ada di angkutan umum itu bersama Galen.

"Tapi, tadi dia berangkat bareng Nanda. Ah! Kayaknya emang beneran mereka pacaran."

"Serius?"

"Iya."

"Tapi gue masih yakin mereka itu nggak pacaran."

"Semua udah jelaslah, Fik."

"Belum."

"Oh iya, Nanda ngajakin kita jogging bareng minggu ini, bareng Galen juga. Tapi gue sih ogah, Fik."

Fika menepuk pelan kepala temannya itu dengan buku paket, "Ini kesempatan!"

"Kesempatan apanya, yang ada gue nyesek lihat mereka mesra-mesraan. Kita juga cuman jadi nyamuk nanti disana."

"Udah gue bilang, mereka itu kelihatannya nggak pacaran. Walaupun gue juga masih penasaran kenapa Galen bilang kayak gitu. Terus gue juga penasaran, waktu Galen angkat telpon pas kita lagi beli Ramen. Lo inget, kan? Muka dia dan Nanda jadi berubah gitu?"

Rena mengangguk, tiba-tiba dia jadi ingat dengan ucapan Nanda tadi di angkutan umum.

"Kira-kira apa, ya? Galen ternyata penuh misteri,"

Rena mengangguk lagi mengiyakan ucapan Fika. Ia juga sekarang bertanya-tanya kenapa dan ada apa. Entah kenapa hatinya jadi tidak tenang.

Tidak lama bel berbunyi. Semua murid X-4 yang berada di luar kelas dengan gerakan cepat memasuki kelas dan duduk di bangku masing-masing. Ketua kelas X-4 yang baru masuk, Fahmi, dia berdiri di depan dan memukul papan tulis cukup keras dengan spidol.

"Perhatian teman-teman!"

Fahmi bersuara kencang memecah keributan kelas.

"Gue mau kasih tahu kalian tentang persiapan acara akhir semester. Kalian tulis nama dan bakat apa yang akan kalian tampilkan nanti lalu kumpulkan ke gue, batas pengumpulannya bulan depan."

Fahmi kembali ke tempat duduknya lagi setelah melihat Bu Jihan sudah datang tanda pelajaran pertama akan segera di mulai.

Rena tertegun. Dia belum tahu bakat dia apa. Fika, Indah dan Via bilang, bakat bisa ditemukan dari hobi yang kita sukai. Dia hanya bisa mendesah.

Hobi gue itu cuman rebahan sama halu. Rebahan dan halu mana bisa di jadikan sebuah bakat.

🌸🌸🌸

"Lo yakin?"

"Iya, saya yakin, Ka."

Rena menjawab entah sudah berapa kali. Sepulang sekolah dia sudah berada di aula, menghadap ketua Cheerleader dan mengutarakan keinginannya untuk masuk eskul itu. Eskul yang Rena pikir terlihat sangat keren.

Lihat selengkapnya