"Iya, dia sepupu gue. Sama kayak lo dengan Bintang."
"Bukannya Galen waktu di sakura matsuri bilang..."
"Iya, maaf gue bohong."
Galen yang sedari tadi diam akhirnya bersuara, menjawab pertanyaan Rena.
"Dia emang sering bilang kayak gitu. Dia selalu menghindari buat..."
Galen menyikut Nanda membuat cewek itu memberhentikkan penjelasannya.
"Udah di stadion, ayo kita jogging bareng!"
Seru Galen, dia berlari duluan. Mereka berempat mulai mengikuti dari belakang.
Bintang yang sedari tadi sudah nyengir mulai mensejajarkan dirinya di samping Nanda dan mulai mengajak cewek itu mengobrol, bilang kalau dia lagi suka lagu barunya BTS dan TREASURE. Bintang juga berdusta bilang dia bisa dance kpop. Sangat cari perhatian.
"Nanda bukan pacarnya, Fik!"
Rena berbisik senang. Sambil lari di belakang Nanda dan Bintang. Sedangkan Galen dia berlari paling depan.
"Gue bilang juga apa! Hari ini kita mulai lagi misi kita oke! Lo udah hapal lirik lagu band kesukaan Galen belum?"
"Belum semuanya, tapi semalam gue udah hapalin, sedikitlah gue hapal."
"Yaudah, sekarang lo deketin dia."
"Sip!" Rena tersenyum sumringah. "Tapi, Fik."
"Tapi, apa?"
"Lo tadi juga dengerkan Nanda mau jelasin kenapa Galen selalu bilang Nanda pacarnya buat menghindari sesuatu. Tapi menghindari apa? Kenapa gue jadi mikir ini ada hubungannya sama kejadian di sakura matsuri, ya?"
Fika mengangguk, "Gue juga mikir kesana. Tapi nanti aja kita pikirin, sekarang lo deketin Galen."
"Terus lo sendirian?"
"Nggak usah mikirin gue. Di stadion banyak cogan, gue bisa cuci mata."
Rena memutar bola matanya malas. Tapi kemudian ia menuruti perintah Fika. Rena mulai berlari kencang melewati Bintang yang masih saja modus pada Nanda, hingga tubuhnya kini sejajar dengan Galen.
Ia tersenyum. Akhirnya ini bukan di alam mimpi, kali ini nyata
"Hai, Len. Lo suka jogging ya setiap minggu?"
"Iya. Lo?"
"Iya, dong gue juga suka jogging."
"Disini juga? Tapi kok, gue jarang liat lo ya?"
"Hah? Eh--gu---gue jogging di deket rumah aja hehe..." Rena berusaha menutupi dustanya.
Galen hanya menanggapi dengan anggukan. Dia terus menatap ke depan dan tidak mengajak Rena mengobrol lagi. Saat itu juga Rena jadi gugup, dia bingung harus memulai percakapan apa---atau lebih tepatnya memulai kemodusan ini harus dari mana.
"Lo lagi dengerin musik apa?"
Akhirnya Rena bertanya setelah jeda yang cukup panjang. Rena menunjuk headset yang terpasang di kedua telinga Galen.
"My First Story."
"Gue juga suka band itu. Gue suka lagu mereka hampir semuanya. Gue juga suka One Ok Rock." Dustanya lagi.
"Oh iya?"