Cara Mendapatkan Cogan (C.M.C)

STORYIMNIDA
Chapter #23

Ruam Kemerahan

"Kalian?" Tanya Galen balik.

"Abis main," jawab Fika, Rena di samping Fika hanya diam.

"Oh... gue duluan ya."

Galen melambai, berlalu dari hadapan mereka berdua. Fika kini memandang sahabatnya itu yang kembali murung lagi.

"Ren?"

"Nggak apa-apa, Fik." Rena tersenyum, berusaha menampilkan dirinya yang baik-baik saja.

"Ren? Muka lo kenapa sih? Sekarang kok jadi timbul ruam kemerahan gitu?"

"Hah?" Rena segera mengeluarkan ponselnya. Bercermin disana dengan ekapresi bingung.

"Jangan-jangan krim lo itu emang berbahaya."

Rena terdiam. Ia juga merasakan krim itu membuat wajahnya akhir-akhir ini jadi penuh ruam kemerahan.

"Apa iya, Fik?"

"Coba lo cari tahu nanti, kalau itu beneran merkuri lo harus cepet berhenti, itu bahaya."

🌸🌸🌸

Esok harinya Rena datang ke acara ulang tahun Siska. Rena masuk ke Cafe yang sudah di sewa Siska untuk merayakan ulang tahunnya. Ia tampak tidak nyaman dengan gaun selutut dan juga make up yang ia pakai. Jujur saja ini bukan dirinya, Rena tidak biasa pakai rok, dia tidak betah pakai make up tebal begini. Sepatu berhak tinggi ini pun sangat merepotkannya.

Karna ingin terlihat cantik ia bela-belain melakukan hal seperti ini. Tapi jujur saja sekarang dia tidak nyaman.

Rena terus di perhatikan oleh sekitar. Berbisik-bisik make up Rena yang katanya sangat berantakan dan aneh. Jujur saja dia memang tidak bisa make up, ini pun ia lihat tutorial di youtube, tapi ia sadari hasilnya tidak sesuai ekspektasi.

Rena hanya menunduk. Semua memerhatikkannya dan dia benci jadi pusat perhatian.

Rena memilih pergi ke toilet. Sepanjang perjalanan Rena terus-menerus di perhatikan dan ada beberapa orang yang menahan tawa melihatnya.

Rena terus menunduk. Menahan malu dan perasaan tidak enak lainnya. Di dalam toilet ada beberapa cewek yang bercermin di wastafel, mereka kemudian menahan tawa setelah melihat kedatangan Rena.

Rena cepat-cepat masuk ke bilik kamar mandi, dengan langkahnya yang tertatih karna sepatu hak tingginya.

Rena menahan tangis. Rasanya ia ingin pulang saat ini juga. Sialnya, Rena lupa membawa tisu basah. Kalau dia keluar lagi dia takut di tertawakan oleh yang lainnya lagi. Akhirnya dia mencuci mukanya menggunakan kran kloset. Setelah bercermin make upnya belum hilang sepenuhnya, masih tersisa dan ini malah makin terlihat semakin aneh bahkan menyeramkan karna sehabis di basuh.

Rena berdiam di sana cukup lama, berpikir. Ia tidak membawa masker untuk menutupi wajahnya, ia kemudian melihat tas kecil yang ia bawa.

"Apa gue pake ini aja buat nutupin?"

Rena mendesah panjang. Ia merasakan toilet sudah sepi, ia mulai memberanikan diri untuk keluar sambil menutupi wajahnya dengan tas. Meskipun cara ini sangat-sangat tidak efektif tapi hanya cara ini yang bisa menutupi mukanya dan juga rasa malunya.

"Hai, Ren?"

"Nanda?"

Lihat selengkapnya