"Lo ngapain disini?"
Rena mendongak ke sumber suara. Galen berdiri di hadapannya. Postur tubuhnya yang tinggi membuat leher Rena terus mendongak melihat wajah cowok itu.
"Kenapa nggak masuk?" Tanya Galen lagi. Membuat Rena tergagap, dia harus cari alasan apa.
"Lo sendiri kenapa nggak masuk?" Rena bertanya balik.
"Udah tadi. Tapi terlalu ramai, jadi gue keluar terus gue lihat lo duduk di sini. Ada apa?"
"Nggak ada apa-apa."
"Raut wajah lo jelas menampilkan lo lagi ada apa-apa."
Rena terdiam saja sambil menunduk. Galen yang kini sudah duduk di samping Rena melirik cewek itu yang kini tidak berbicara.
"Nih!"
Rena menoleh, melihat Galen mengulurkan headset sebelah ke arahnya.
"Gue kalau sedang ada apa-apa dengerin musik."
Rena mengambil headset itu dan memasangnya di telinga Kanannya begitu juga Galen dia memasang sebelah headsetnya lagi di telinga kirinya.
"Be The Light - One Ok Rock,"
Ucap mereka berdua kompak lalu sama-sama tersenyum.
Rena tersenyum sambil menatap motor dan juga mobil yang terparkir di depan.
Akhirnya pakai headset sebelahan kayak di drama yang gue tonton. Berduan lagi nggak ada yang ganggu.
"Hoi, Neng, Tong? Aciee pakai headset sebelah-sebelah, abang jadi ingat pas masih muda."
Suara tukang parkir yang sedang istirahat duduk di dekat mereka berdua menghancurkan hayalan Rena. Rena diam-diam kesal, kenapa juga abang tukang parkir itu sekarang malah duduk di sana mengangguk momen bak drama ini.
"Lo tahu arti lagu Be The Light?"
Tanya Galen memecah kekesalan Rena.
"Tahu," Ucap Rena dusta.
Meskipun sudah menghapal beberapa lirik dan arti dari lagu band kesukaan Galen, tetap saja ada yang tidak ia ingat. Rena memilih berbohong saja agar terlihat tahu.
"Jadi lo jangan sedih lagi,"