Caramel (Me enamore de ti)

Mariani Dan Siti Aulia Azijah
Chapter #2

Annoying

Setelah kejadian singkat kemarin Caramel merenung dan berfikir tentang percakapan nya dengan Luna. 

Flashback on

"Hosh hosh hosh, tunggu Car aduh capek ni gue lari-lari ngejar lo. Udah kaya lomba lari marathon aja gue" gerutu luna karena harus lari untuk mengejar Caramel.

"Gue ngga nyuruh lo lari Lun" sahut Caramel datar

"Suka-suka lo deh, nih ya bisa-bisa nya lo pergi gitu aja pas Ka Arga ngomong? Lo ngga liat gimana muka marah nya Ka Arga waktu lo tinggal Car. Asal lo tau gaada yang berani mengabaikan dia selain lo !! Car gue cuman ngasih tau aja nih kalo mulai besok hidup lo ngga akan tenang lagi !!!" Dengan nafas memburu Luna menjelaskan pada Caramel agar gadis itu sadar bahwa sikap nya tadi sangat tidak baik.

"Terus gue harus gimana?" Tanya Caramel bingung. Pasalnya ia tak tau harus bersikap seperti apa dan bagaimana pada situasi seperti tadi. Jangan salahkan Caramel kenapa ia bisa seperti itu, karena seharusnya Luna tau bagaimana Caramel, ia memang memiliki sifat cuek dan dingin dari beberapa tahun setelah kepergian sang Bunda.

"Ya lo tinggal balas aja permintaan maaf dari Ka Arga tadi simpel kan? Sebenarnya yang bikin lo sulit selama ini adalah diri lo sendiri Car. Coba aja lo lebih berani menghadapi semuanya bukan malah menghindar kaya gini" Luna sudah kesal karena sahabatnya ini terus-terusan menghindar dan bersembunyi dari setiap masalah yang dihadapinya, menurut Luna kalo hidup tidak ada masalah bukan hidup namanya bukan? Apalagi tadi hanya masalah sepele bahkan Ka Arga sudah meminta maaf kepadanya.

Caramel terdiam mencerna setiap kalimat yang diucapkan sahabatnya itu.

 "Kok lo malah marahin gue sih? Gue ngga peduli mau dia siapa !!! Lo harusnya ngga lupa gue itu gimana !!" Ucap Caramel lantang dan datar. 

"Lo bisa ngga sih rubah sedikit aja sifat cuek dan dingin lo Car, Lo kan cewek masa lo terus terusan mau kaya gini?"

Seharusnya Luna tau resiko dari kata-kata yang diucapkan nya. Luna kembali mengorek luka yang sudah coba Caramel sembunyikan tetapi Luna seakan sengaja membuka nya kembali.

Tanpa mau menjawab pertanyaan Luna Caramel langsung pergi dengan mata yang berkaca-kaca.

Flashback off

Diruangan yang minim akan cahaya ini Caramel termenung, ia benar-benar kepikiran dengan percakapan nya dengan Luna kemarin bukan karena takut dengan sosok Arga melainkan karena Luna mengingatkannya kembali dengan sosok sang Bunda yang meninggalkan nya dengan cara yang tidak pernah Caramel bayangkan sama sekali. Selama setahun ini Caramel mencoba untuk hidup tenang,tetapi ia melakukan kesalahan dengan mengabaikan Arga, ia tau hidup nya disekolah nanti tidak akan baik-baik saja karena semua orang tau bagaimana sosok Arga. Tapi Caramel tak akan takut hanya karena hal sepele kemarin dan Caramel akan tetap jadi Caramel yang dingin tak tersentuh. Seandainya saja ia tidak memiliki masalalu yang kelam mungkin Caramel tidak akan menjadi gadis tanpa semangat hidup seperti ini.

Sampai akhirnya Caramel tertidur kembali setelah terbangun jam 3 dini hari karena terus menerus memikirkan hal yang sama. 

Karena sangat mengantuk dan kurang tidur Caramel melupakan sekolahnya kali ini ia terlambat. Jam 07.00 WIB Caramel terbangun dan tentu saja terkejut melihat jam beker bentuk kodok yang selalu menemani tidurnya dan membangunkan nya tepat waktu. Caramel bergegas mandi karena waktu yang tersisa hanya 30 menit lagi.

Setelah mandi dan bersiap yang hanya membutuhkan waktu 10 menit, Caramel bergegas turun. Disana sudah ada sang mama tiri yang duduk angkuh di meja makan. Sial pasti Caramel akan dimarahi karena bangun terlambat.

"Bagus ya sekarang sudah berani bangun siang dan lupa sama tugas-tugas kamu dirumah ini !!" Bentak sang mama tiri.

Caramel akan selalu diam dan menunduk seperti ini saat sang mama marah karena Caramel tidak ingin memperparah keadaan dengan melawan sang mama.

Karena emosi yang menyelimuti sang mama langsung menarik dan menyeret Caramel menuju dapur.

"Cuci piring sampai bersih, pel rumah,dan bersihkan taman belakang. Hari ini kamu gak usah sekolah, buang-buang uang aja nyekolahin orang ngga becus kaya kamu !!!".

Caramel membendung semua rasa marah, benci, dan kesedihan yang ia rasakan dalam dirinya. Karena ia tau tak akan ada guna nya untuk melawan, untuk saat ini biarkan Caramel tunduk dan menuruti ucapan sang mama.

Dengan berat hati Caramel langsung melaksanakan tugas nya, Caramel mengerjakan semuanya. Tanpa ada yang tau Caramel menangis dalam diam, ia muak dengan hidup dan dunia yang tak pernah berpihak padanya. Terkadang Caramel berfikir untuk apa dia hidup jika tak di inginkan?

***

Dilain tempat Luna kebingungan karena sahabatnya Caramel tidak masuk sekolah hari ini. Luna hanya takut Caramel tidak masuk hanya karena masalah semalam. Tapi ada perasaan cemas dan khawatir yang Luna rasakan pasalnya tidak ada yang tau bagaimana Caramel menjalani hidup selain dirinya. Untuk itu Luna selalu berjanji untuk selalu ada disaat Caramel membutuhkan pertolongan.

Lihat selengkapnya