“Kalo lo bisa milih orang yang lo suka, secara ‘visual’ lo bakal milih orang kayak gimana? sebut orang yang bener bener kriteria lo yang ada di lingkungan lo” ucap Eryna,
“Kayak siapa ya?..... ntar mikir dulu” Ucap Najla.
Najla terdiam memikirkan jawabannya. Di sisi lain Shaka tersenyum, “lucu banget si, mau nyebut nama gue aja malu-malu” pikir Shaka. Kalau bukan nama Shaka siapa lagi yang akan di sebut Najla? tidak mungkin bukan Najla akan menyebutkan nama Arsen.
“Kayak gimana ya? Yuvan mungkin?” Ucap Najla jujur. Ah benar, Shaka melupakan Yuvan. Bagaimana bisa ia sampai melupakan sahabatnya sendiri, si tampan Yuvan.
“Duh jadi malu gue, makasih loh La.” ucap Yuvan tersenyum canggung.
“elo main basket di lapangan ga pake baju aja ga malu, sekarang so so an malu” ucap Shaka sinis.
Sepertinya Shaka cemburu, semua orang tau hal itu, kecuali Najla. Kekalahan selanjutnya dialami oleh Shaka. Dengan pikirannya sekarang tentu saja tidak ada kata yang terpikir, membuat kekalahan itu datang ke Shaka.
“Dare!” ucap Shaka. Ia mulai bosan dengan pilihan truth.
“Nyanyi deh pake gitar, daritadi perasaan lo engga nyanyi deh.” ucap Eryna mencoba mencairkan suasana.
Shaka mengambil gitarnya dan mulai memainkan chord nada.
“ Betapa bodohnya diriku~
Tertipu baiknya dirimu~
Hanya karena aku terlalu suka padamu~
Aku tertipu~
Tak apa oh tak apa aku hanya malu saja~
Rasanya oh rasanya aku ingin menghilang selamanyaaa~
Ku kira kamu suka aku~
Ternyata kamu dekatiku~
Hanya karena kamu suka sama sahabat ku~
Betapa bodohnya diriku tertipu baiknya dirimu~
Hanya karena aku terlalu suka padamu~
Aku tertipu~” (CJR – Tertipu baikmu)”