Sepulang dari camping dan Shaka memposting fotonya di instagram, ia menghilang. Ia tidak menanggapi komentar di postingan nya, tidak seperti biasanya. Ia juga tidak menanggapi obralan di grup.
Group chat line
Arsen Akbar : Shaka kemana si?
Sebastian Yu : latihan meninggal kali
Eryna Khansa : lah? Temen sendiri ga ada yang tau
Sebastian Yu : tanya emaknya sen
Arsen Akbar : sakit katanya
Sebastian Yu : bisa sakit juga tuh anak
Arsen Akbar : jenguk ga?
Eryna Khansa : ayo, ntar kita bawain buah?
Sebastian Yu : surprise vibes nih ceritanya
Najla Khalisa : surprise apaan? Orang nya aja ada di grup ini
Sebastian Yu : @Shaka Raesha lo kalo ntar liat ini pura pura ga liat aja ya
Eryna Khansa : kalian datang duluan aja, gue sama Najla mau sok-sok an telat
Sebastian Yu : nah boleh tuh
---
Sebentar lagi liburan akhir semester sudah selesai dan harus masuk sekolah seperti biasa, tapi Shaka jatuh sakit. Mungkin karena ia kelelahan sepulang dari camping kemarin.
Yuvan dan Arsen telah sampai di kediaman Shaka, setelah mereka bertemu ibunya mereka langsung disuruh ke kamar Shaka. Sesampai Yuvan dan Arsen di kamar Shaka, mereka melihat sosok Shaka yang biasanya ceria sedang tertidur lemah. Yuvan langsung mengabadikan momen ini, menambahkan nya ke dalam album foto ‘aib Shaka’.
“Ka....Shaka!” panggil Yuvan.
Shaka membuka matanya dan melihat Yuvan dan Arsen,
“Ga, gue ga mau main, sana pulang pulang!” ucap Shaka mengusir Arsen dan Yuvan yang masih terdengar lemah.
“Shaka cepet sembuh ya!” ucap Yuvan tersenyum.
“Lo berharap gue kayak gitu? Lo jujur sama gue, bentar lagi masuk sekolah lo males masuk sekolah kan? Makanya sekarang lo pura-pura sakit” ucap Yuvan sinis.
Mendengar ucapan Yuvan, Arsen segera menyenggol lengan Yuvan. “Atau jangan jangan lo lagi pengen barang ya? Terus lo pura pura sakit biar di beliin, kayak dulu. ” ucap Arsen malah ikut-ikutan menggoda Shaka.
Ucapan Arsen didukung penuh oleh Yuvan. Shaka hanya menutupi seluruh badannya dengan selimut, ia terdengar terbatuk-batuk.
“Sini makan, gue suapin “ lanjut Yuvan sembari mengambil nasi dan sup yang ada di nampan, belum tersentuh sama sekali oleh Shaka. Arsen membuka selimut yang menutupi wajah Shaka. Yuvan sudah siap menyodorkan suapan pertamanya.