Hari ini merupakan hari kedua Najla di semester 4, Najla datang ke sekolah seperti biasanya memakai baju sesuai jadwal dengan ketentuan yang berlaku. Tapi, ada yang janggal. Orang-orang seperti memperhatikan gerak geriknya, ia merasa tidak nyaman akan hal itu.
“Ryn tolong liatin dong gue bocor ga si?” tanya Najla mulai curiga. Eryna melihat keadaan dan tidak ada yang salah dengan Najla
“Gue aneh ga si hari ini?” tanya Najla.
“Engga, kenapa si?” ucap Eryna.
“Kok gue ngerasa orang orang merhatiin gue ya?” ucap Najla.
“Oh wajar si” ucap Eryna santai.
“Kok wajar? I mean it's natural for them to see what they want to see, because they have eyes. But I feel something is strange” ucap Najla.
“Lo lupa abis pulang camping? Lo buat story apa? Shaka posting apa?” ucap Eryna
“gue buat....story kita berlima” ucap Najla mulai merendahkan suaranya sembari mengingat kembali kejadian yang telah berlalu
“Terus Shaka posting apa?” tanya Eryna mencoba membangunkan ingatan Najla. Najla mencoba berpikir, mengingat ingat apa yang di maksud Eryna. Perasaannya mulai tidak enak.
“Pokoknya apapun komentar orang-orang jangan baper, ok?” ucap Eryna. Najla hanya mengiyakan dengan pasrah.
“Lo harus inget nama-nama ini Cassandra Fasciolla (Calla) dan Rebella Lilith (Bella)” ucap Eryna. Mendengar nama nama yang diucapkan Eryna membuat Najla tertawa.
“Kenapa ketawa?” tanya Eryna.
“Itu beneran nama asli mereka?” ucap Najla.
“Ya beneran lah, katanya mereka ada keturunan eropa atau darimana lah gitu. Pokoknya mereka ada blasteran,” ucap Eryna.
“Emang mereka kenapa?” ucap Najla mulai menghentikan tawanya.
“mereka fans berat Shaka sama Yuvan malah kadang mendekati papparazi, tapi kayaknya Shaka sama Yuvan ga nyadar kalo mereka punya papparazi. Nama mereka aja udah nyusahin buat disebut, apalagi kelakuannya,” ucap Eryna bergidik membayangkan tingkah laku Calla dan Bella.
Najla tidak terlalu memikirkan ucapan Eryna lagipula ia juga tidak ada hubungannya dengan Shaka ataupun Yuvan.
Karena ini baru hari kedua, guru hanya masuk sebentar setelah itu jam kosong. Najla dan Eryna berniat membeli air minum lalu kembali ke kelas, karena saat itu kantin cukup ramai. Ketika mereka melewati lapangan basket mereka melihat banyak orang yang berkumpul di pinggir lapangan. Karena Eryna penasaran dengan apa yang terjadi, ia mengajak Najla untuk melihat apa yang terjadi.
Ternyata bukan apa-apa. Tidak ada yang bertengkar, hanya bermain basket biasa. Ah, ternyata Yuvan dan Shaka ikut jadi pemain, masih dengan seragam putih abunya. Karena di lapangan cukup panas dan ramai Najla hendak mengajak Eryna untuk kembali ke kelas. Tapi, belum sempat ia berbicara kepada Eryna ia hanya baru membuka mulut, sudah ada seseorang yang menghampirinya.
Ya, orang itu Shaka. Ia menghampiri Najla dan mengambil air kemasan yang ada di tangan Najla, yang niat awalnya dibeli untuk dirinya sendiri. Najla diam tersentak kaget, ia masih mencerna kejadian yang baru saja terjadi, ia ingin merebut kembali air minumnya tapi sudah terlanjur diminum.