Hari ini merupakan tanggal 14 februari, hari yang biasa dikenal dengan hari kasih sayang atau valentine day. Ketika Shaka datang ke sekolah ia menemukan coklat untuk dirinya. Sebatang coklat dengan notes yang terletak di kolong bangku dan diatas meja satu buah. Untuk meja Yuvan jangan ditanya, dari mulai coklat, cookies, surat cinta, tiket nonton bahkan sampai tiket konser pun ada. Eryna juga mendapat hadiah dari Arsen yaitu tanaman hias dan buket yang berisi coklat.
Sepertinya semua orang menunjukan kasih sayang dengan memberi hadiah atau membuat kenangan dengan orang yang mereka kasihi. Padahal apa bedanya hari ini dengan hari lain, pikir Najla. Ia bahkan tidak terlalu peduli dengan ulang tahunnya, lagi pula tidak ada tahun yang terulang. Dihari ulang tahun Najla, biasanya ia akan memberikan kado kepada orang tuanya dan berterimakasih atas segala perhatian dan pemberian yang selama ini ia terima.
Pelajaran hari ini berlangsung normal, padahal Najla harap ada rapat sehingga pelajaran kosong. Najla sedang kehilangan mood untuk belajar. Hari ini masih hari rabu, hari libur masih dua hari lagi. Najla mencoba mencari kertas bekas di bawah kolong mejanya, hanya untuk sekedar melampiaskan kebosanan sesaat. Namun, bukannya menemukan kertas ia malah menemukan kotak dengan pita berwarna merah dan terdapat nama Najla disana.
Najla mengeluarkan kotak dengan pita berwarna merah tadi ke atas meja. Raut mukanya mengernyit bingung. Kotak itu berisi coklat dengan notes dan selembar foto. Foto yang sebelumnya pernah di unggah Shaka di instagram. Shaka memposting foto dirinya yang sedang memainkan gitar dan foto dirinya yang memegang gitar sedang memandang kearah Najla, yang sedang tersenyum melihat Sunset. Dengan notes, “for unreachable person”
“Cie coklat dari Shaka ya?” goda Eryna melihat kado yang sedang di pegang Najla. Najla menghiraukan ucapan Eryna, ia kembali menutup kotak itu. Ia lalu memasukkan kembali kotak tadi ke dalam kolong bangkunya.
Hari ini kelas Najla melakukan praktikum di laboratorium kimia, hingga istirahat nanti dengan materi larutan asam-basa. Ini adalah salah satu alasan Najla memilih jurusan IPA, ia bisa praktikum. Najla menyukai kegiatan di lab, ia suka melakukan praktikum. Hal yang tidak ia suka adalah membuat laporan penelitian setelah ia melakukan praktikum.
Bel istirahat telah berbunyi, praktikum dihentikan. Karena Eryna ingin segera ke kantin, mereka memilih melewati kelas IPS agar lebih cepat. Ketika Najla dan Eryna melewati kelas Shaka dan Yuvan, Najla melihat Shaka sedang berbicara dengan Rebella. Rebella terlihat memberikan sesuatu kepada Shaka. Najla rasa itu bukan sebuah hal yang penting bukan? Walaupun hati kecilnya sedikit penasaran, ia tetap berjalan tanpa menoleh ke arah Shaka.
“La bukannya itu si campak jer- eh maksud gue Rebella ya? yang tadi bareng Shaka?” tanya Eryna. Kini Eryna pun lebih mengingat arti nama Rebella.
Najla hanya mengangkat bahu, tidak tau dan tidak mau tau. Ia tidak terlalu peduli dengan pemandangan yang baru ia liat, tidak ada urusan dengannya.
“Lo cari tempat duduk ya La, gue yang pesen. Lo mau apa?” tanya Eryna.
Najla memikirkan makanan apa yang ingin ia makan. Ia hanya ingin air putih, bingung. Najla memutuskan memesan apapun yang dipesan Eryna. Eryna meninggalkan Najla, ia mulai mencari tempat duduk yang kosong.
Ketika Najla sedang duduk manis menunggu kedatangan Eryna sembari membuka akun media sosialnya, tiba-tiba Shaka datang dengan terengah-engah seperti habis berlarian.
"Aku lari tadi kesini, pas liat kamu lewat depan kelas aku" ucap Shaka. Tidak perlu ia bilang pun, hal itu terlihat dari keringat dan ritme napas Shaka. Najla hanya ber-oh ria menanggapi Shaka.
“La, aku dapet coklat loh!” ucap Shaka memberikan life update.
“Terus? Congrats ya!” tanya Najla masih berkutat dengan ponselnya.
“Ga mau ngasi atau ngomong apa gitu? Ini hari valentine loh!” tanya Shaka.
Najla yang sedang memainkan ponselnya langsung menghentikan kegiatannya setelah mendengar perkataan Shaka. Ia menatap wajah Shaka lekat lekat dan mengambil sehelai tisu, lalu memberikannnya kepada Shaka.