Caraphernelia

Lalla
Chapter #12

#11 A special day

Hari ini adalah hari selasa Hari dimana Arsen, Najla, dan Galang dispen seharian agar fokus belajar untuk hari esok. Ya, besok adalah hari olimpiade tingkat kabupaten di laksanakan. Mereka dan anak anak lain yang juga calon peserta olimpiade berlatih di perpustakaan.

Seharian berkutat dengan soal soal yang membuat penat dan buku tebal yang berserakan di sekeliling Arsen, Najla dan Galang. Mereka telah berlatih dari contoh soal olimpiade dari 5 tahun yang lalu hinga tahun kemaren.

Keesokan harinya mereka sangat gugup. Dimulai dari upacara, memasuki ruangan, berdoa, diberi penjelasan mengenai hal hal dasar yang perlu di perhatikan dan klimaksnya adalah saat menjawab soal. Tempat duduknya seperti sedang ulangan harian, bagian kanan mendapat paket A bagian kiri mendapat paket B. Perbedaanya hanya bagian kiri mengerjakan soal biologi bagian sebelah kanan mengerjakan soal Astronomi

Terdapat 50 soal dengan 4 pernyataan dan pernyataan tersebut harus ditentukan benar atau salah. Najla hanya berdoa semoga ia menjawab dengan baik.

Di luar dugaan, soalnya ternyata lebih kompleks dengan bahasa inggris dan bahasan yang lebih rumit. Setelah mereka selesai dan mengumpulkan soal kepada pengawas, mereka diperbolehkan keluar kelas. Sebelum mereka kembali ke sekolah mereka berkumpul terlebih dahulu untuk berfoto.

Saat itu Najla, Arsen, Galang dan yang lainnya telah tiba di sekolah ketika adzan dzuhur berkumandang. Mereka bebas memutuskan belajar di kelas atau pulang. Tentu saja Najla memilih untuk pulang, lagi pula jika ia ingin main pun tidak ada teman yang bisa ia ajak main, jadi ia memutuskan untuk pulang kerumah dan menonton drakor. Sudah lama ia tidak menonton drama kesayangannya itu.

Keesokan harinya, kebetulan Shaka, Yuvan, Arsen, Najla dan Eryna bisa berkumpul di kantin. Biasanya mereka mempunyai kesibukannya masing masing, tapi hari ini mereka dapat berkumpul bersama.

“Gimana nih yang kemarin olimpiade?” tanya Yuvan. Arsen hanya menanggapi singkat Yuvan, tidak ada yang special.

 “Eh La, sabtu kosong ga?” tanya Shaka.

“Kenapa?” tanya Najla.

“Mau nonton tanding basket ga?” tanya Shaka.

“Nonton gue main basket La” ucap Yuvan.

“Ish diem lu!” ucap Shaka.

“Jam berapa?” tanya Najla.

“Jam 7, kamu bisa?” tanya Shaka.

“Ga boleh keluar malem, lagian juga ga punya tiketnya” ucap Najla.           

“La masa lo gamau liat gue cheerleader?” tanya Eryna.

“Emang barengan?” tanya Najla.

“Iya, ntar gue bantu deh masalah perizinan,” ucap Eryna.

“Gue bantu nyari tiket” ucap Shaka.

Najla mengiyakan dengan pasrah, tidak ada salahnya ia ikut. Kalau berhasil ia bisa menonton teman-temannya, jika tidak boleh juga ia sudah terbiasa.

Hari ketika Shaka tanding basket dan Eryna cheerleader. Najla akhirnya bisa menonton mereka, Arsen pun ikut datang untuk menyemangati pacar dan kedua temannya.

“Lo lagi dengerin lagu?” tanya Arsen yang melihat Najla menggunakan headset.

“Engga, gue cuman nutup kuping doang. Rame banget” ucap Najla. Ia agak asing dengan suasana seramai ini. Arsen tertawa menanggapinya.

Pertandingan segera dimulai, sebelum pertandingan di mulai Shaka mencari keberadaan Najla. Meskipun, sebenarnya ia sendiri tidak tau alasan ia mencari keberadaan Najla di antara orang orang sebanyak ini. Shaka berhasil menemukannya, ia duduk di sebelah Arsen. Setidaknya Najla tidak sendirian dengan orang asing di sekelilingnya, pikir Shaka.

Shaka berhasil memasukkan bola ke dalam ring, ia berjalan sembari tersenyum ke arah Najla. Fans Shaka yang berada di sekitar Najla bersorak menyemangati bahkan seorang perempuan yang berada di depan Najla sibuk memotret Shaka dan teman sebelah nya yang mengambil video Yuvan.

Pertandingan telah selesai, dengan hasil menang telak. Najla dan Arsen memutuskan untuk mencari tempat makan. Shaka, Yuvan dan Eryna akan menyusul, karena mereka harus evaluasi dan sebagainya.

Lihat selengkapnya