Caraphernelia

Lalla
Chapter #13

#12 Mahakarya

Najla dan Arsen dispen selama 4 hari minggu lalu. Jumat, Senin, Selasa, dan Rabu untuk olimpiade. Di empat hari itu mereka juga masih belajar, hanya saja pembelajaran mereka lebih fokus untuk Olimpiade. Namun, tetap saja Najla dan Arsen harus tetap mengumpulkann tugas dan susulan ulangan harian ketika mereka dispen.

Tugas untuk satu mata pelajaran saja waktu pengerjaan nya bisa sampai sehari penuh dan sekarang mereka harus mengerjakan tugas untuk 6 mata pelajaran dan 2 ulangan susulan.

Jam sudah menunjukan pukul 4, murid lain sudah meninggalkan sekolah, tapi Arsen dan Najla masih di sekolah untuk susulan ulangan kimia. Karena guru nya sedang sibuk, mereka melakukan susulan di depan ruang guru tanpa adanya pengawasan dari guru tersebut. Terdapat bangku dan meja disana, suasana nya juga cukup menyenangkan. 

Ketika Najla dan Arsen sedang susulan ulangan kimia, Eryna pun turut menemani. Shaka yang ketika itu berniat untuk pulang, setelah melihat Najla ia mengurungkan niatnya. Ia langsung menghampiri Najla dan menyapanya yang sedang berkutat dengan selembar kertas, alat tulis, dan kalkulatornya. Melihat Shaka menuju arah Najla, Yuvan pun mengikuti langkah Shaka.

 “Lagi remedia La?” tanya Shaka.

“Susulan, minggu kemarin kan dispen,” ucap Najla.

“Yang remedial mah elu Ka!” ucap Yuvan.

“Eh gue duluan ya, ada urusan.” lanjut Yuvan. Setelah menyapa dan basa-basi ia langsung segera meninggalkan Najla, Eryna, Shaka dan Arsen.

“Mau ikut belajar juga deh.” ucap Shaka yang kemudian duduk di sebelah Najla dan membuka salah satu bukunya. Tapi, bukannya memperhatikan buku yang sedang di pegangnya, perhatian Shaka justru mengarah pada Najla.

“Katanya mau belajar, bukunya dimana liatnya kemana” ucap Najla.

“Ini aku lagi belajar, belajar mencintaimu” ucap Shaka. Arsen geli mendengar hal itu dari Shaka dan meledek alay.

“Hmmm terserah deh,” ucap Najla melanjutkan perhitungannya yang tadi sempat terhenti.

Shaka tidak memiliki aktivitas lain, selain melihat Najla mengerjakan ulangannya. Lama-lama Shaka semakin pusing melihat kotretan Najla yang berserekan di hadapannya, hanya sebuah kotretan tapi bisa membuat Shaka tertidur dan suasananya juga mendukung untuk Shaka tidur. Tidak terlalu panas, tidak terlalu silau dan angin yang berhempus membuat Shaka semakin ingin tertidur.

Arsen dan Najla telah selesai mengerjakan soal ulangan, Najla menitipkan soal dan jawabannya kepada Arsen untuk diserahkan ke guru mata pelajaran yang bersangkutan. Susulan ulangan Najla memang telah selesai, tapi Shaka belum juga terbangun dari tidurnya.

Sebuah ide jahil terlintas dalam benak Najla. Ia menulis sesuatu di kertas dan menunjukkannya kepada Eryna. Tulisan di kertas tersebut berisi, “Minjem lip tint sama spidol”. Eryna membaca tulisan tersebut dan memberikan lip tint dan spidolnya kepada Najla.

Najla memberikan lip tint pada bibir Shaka dan menebalkan alis Shaka menggunakan spidol hitam. Ah, rasanya sulit menahan tawa ketika melihat wajah Shaka yang seperti itu.

Najla kemudian mengembalikkan liptint dan spidol milik Eryna. Tidak lama setelah itu Arsen datang dan mengajak pulang, Arsen belum mengetahui mengenai wajah Shaka, Ia juga belum menyadari nya. Ia sibuk membereskan alat tulisnya

“Ka, Shaka bangun. Pulang gih tidur di rumah,” ucap Arsen mencoba membangunkan dengan posisi Shaka yang masih membelakangi Arsen. Shaka hanya berdehem sebagai jawabannya. Tidurnya terlalu pulas dengan keadaan ia tidur sambil duduk ditumpu tangannya yang terlipat.

“Ga mempan, La coba bangunin” ucap Arsen segera menyerah dan memilih untuk berbincang ke Eryna.

Lihat selengkapnya