Waktu berlalu tidak terasa, kini sudah memasuki pertengahan bulan mei. Olimpiade yang di iikuti Arsen hanya sampai tingkat provinsi, ia tidak lolos di tingkat nasional. Sedangkan Eryna, Najla, Shaka dan Yuvan disibukkan dengan tugas kelompok.
Classmeet digelar menjelang minggu-minggu akhir semester. Sekolah mengadakan beberapa perlombaan dari mulai pertandingan Basket, Futsal, Tenis Meja, Bernyanyi, Catur dan Permainan Game Online.
Masing-masing kelas mengirimkan perwakilan nya ke berbagai cabang perlombaan. Eryna mengikuti pertandingan Basket tim putri, harusnya Najla juga mengikuti pertandingan Basket tim putri. Namun, kesehatannya sedang terganggu.
Tim putri Basket kelas Najla berhasil lolos dan akan melanjutkan babak selanjutnya. Namun untuk Tim putra mendapat kekalahan, mereka lebih unggul di Futsal. Najla hanya menonton pertandingan teman kelasnya saja, ia terlalu pusing untuk melihat semuanya.
Saat ini, Najla dan Eryna sedang berada di bagian luar perpustakaan. Mereka tidak membaca buku, hanya sekedar duduk. Kenapa memilih perpustakaan? Karena suasananya hening, tidak ada tempat lain yang se-hening perpustakaan. Eryna menonton drama korea menggunakan headset, sedangkan Najla yang tertidur dengan tumpuan kedua tangannya.
Tidak terasa sudah dua jam Najla tertidur, itu berarti Eryna sudah menghabiskan 2 episode. Ketika Najla terbangun dari tidurnya, baru saja ia membuka mata. Ia sudah dikagetkan oleh sosok Shaka yang sedang berada di sampingnya, Shaka yang sedang memperhatikan Najla tidur dengan wajah tersenyum.
“Kamu pas mimpi ada jumpscare? Mimpi jatoh ya? Kaget gitu pas bangun?” ucap Shaka. Ketika Najla membuka matanya dan terkejut dengan Shaka yang sedang memperhatikannya, Shaka pun yang sedang memperhatikan Najla ikut terkejut.
“Senyum kamu kayak Joker, aku kaget,” ucap Najla, ia mulai merapihkan rambut dan melakukan sedikit peregangan.
“Nyenyak banget tidurnya, engga pegel?” tanya Shaka, memperhatikan gerak gerik Najla.
“Tadi engga kerasa pegel pas tidur, sekarang baru kerasa. Kamu ngapain disini?” tanya Najla.
Alih-alih menjawab, Shaka hanya menatap Najla tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Apalagi? Sudah jelas, ia hanya ingin menemui Najla. Selama ia bersekolah, perpustakaan adalah tempat yang jarang sekali ia kunjungi. Bahkan seingatnya, ia hanya ke perpustakaan ketika masa MPLS.
“Kamu kan anak basket, bukannya jadi panitia?” tanya Najla.
“Kok tau?” tanya Shaka, agar topik pembicarannya sedikit lebih panjang. Tentu saja ia tidak benar-benar bertanya, bukan hal yang aneh anak basket menjadi panitia untuk classmeet cabang olahraga basket (bekerja sama dengan Osis). Hal yang sama juga terjadi pada ekstrakulikuler yang lain, anggota ekskul futsal juga menjadi panitia untuk classmeet cabang olahraga futsal.
“Tadi liat, pas kelas aku tanding” ucap Najla.
“Emang lo ga akan dicariin Ka?” tanya Eryna.
“Sejauh ini si belum ada yang tiba-tiba datang terus marah-marah, lagian sekarang masih istirahat” ucap Shaka.
“Sekarang jam berapa?” tanya Najla.
“Setengah satu,” jawab Eryna sembari melihat ke arah jam di Hpnya.