Caraphernelia

Lalla
Chapter #23

#22 Penantian

Najla saat ini sedang mempersiapkan untuk melanjutkan pendidikannya di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Yogyakarta, Universitas Gajah Mada atau yang biasa dikenal dengan sebutan UGM. Najla memilih Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik dengan program studi yang dipilih Biomedis.

Arsen mendaftar di Fakultas Kedokteran Gigi, di universitas yang sama. Sedangkan, Yuvan ia memilih untuk menjadi tentara. Eryna memilih lintas jurusan, ia ingin mengambil program studi pariwisata di universitas yang sama pula dengan Arsen.

Hari ini merupakan hari yang di tunggu oleh Najla, Eryna, dan Arsen, hari pengumuman SNMPTN. Suasana detik detik menjelang hari penantian seperti ini benar-benar menyebalkan. Hari yang di tunggu dengan harapan membawa kabar baik. Walaupun, tidak semua harapan akan terwujud. Hari ditentukannya kepastian. Walaupun, sebenarnya tidak ada yang benar benar pasti di dunia ini.

Najla agak nething dengan hasil SNMPTN nya. Najla tidak sepenuhnya nething, ia hanya mencoba untuk realistis. Bayangkan ia mendaftar jurusan teknik biomedis di kedua pilihan, ITB dan UGM. Ia memilih top 3 university untuk kedua pilihan, ditambah lagi jurusan yang ia pilih teknik biomedis. Walaupun ia sedang menunggu hasil SNMPTN, ia tetap belajar untuk UTBK. Dengan nilainya yang hanya bisa dikategorikan mendekati dalam nilai ‘pas’ untuk masuk ke jurusan tersebut dan alumni yang bahkan belum ada di jurusan tersebut.

Berpikiran positif merupakan sesuatu yang baik. Namun, jika kita buta hingga menutup kemungkinan lain yang akan terjadi. Bukankah akan mendatangkan sesuatu yang tidak baik? Mendatangkan perasaan kecewa yang akhirnya akan menjadi kesedihan yang berlarut. Dalam hal ini semua orang juga mengusahakan yang terbaik bukan? Yang membedakan adalah apakah menghasilkan yang terbaik juga? Tapi ‘terbaik’nya setiap orang berbedan, tidak ada parameter yang pasti untuk hal ini. Ah, pada dasarnya kita juga harus menyadari, ujung-ujung nya hanya bisa berserah kepada Sang Pengatur skenario kehidupan.

Najla, Eryna dan Arsen melihat pengumuman melalui website. Mereka juga diberi link resmi alternatif lainnya, untuk menghindari gangguan seperti tidak bisa login atau jaringan yang diakses lemot.

Hasil pengumuman mereka berdua seperti yang diharapkan, mereka berdua diterima di Universitas Gajah Mada. Eryna dan Shaka masih harus berjuang untuk mengikuti ujian SBMPTN. Yuvan juga bersiap untuk melanjutkan ke Akademi militer.

Shaka yang mengetahui bahwa Najla akan mendaftar di UGM, ia mulai mempunyai tujuan kemana ia akan melanjutkan pendidikannya. Ya, Shaka juga memilih ke UGM. Shaka memilih Fakultas Ekonomika dan Bisnis, program studi yang ia pilih adalah Ekonomi pembangunan.

Seperti biasa karena ada kabar baik Arsen, Eryna, Shaka dan Yuvan berkumpul.

“Hallo mahasiswa UGM” sapa Shaka kepada Arsen dan Najla.        

“Hallo pejuang UTUL UGM, semangat ya” jawab Najla.

“La, kenapa kamu milih kuliah di luar kota?” tanya Shaka.

“Kamu mau kuliah atau mau kabur?” lanjut Shaka.

Najla yang bahkan tidak menyangka ia diterima menjawab pertanyaan Shaka dengan pertanyaan lagi,“Kamu juga kenapa mau di UGM?” tanya Najla membalikkan pertanyaan Shaka.

“Aku kan ngikut kamu La,” ucap Shaka dengan polos.

 “Cie ada yang mau LDR nih,” ucap Eryna yang teringat bahwa Yuvan akan menjadi Tentara.

“Gue pikir lo ga bener-bener daftar jadi tentara, Van,” ucap Shaka mengutarakan pikirannya.

“Gue udah ikut tes banyak banget, masa ga jadi,” ucap Yuvan.

“Siapa tau tiba-tiba lo labil gitu,” ucap Shaka.

“Kayaknya Arsen bakal sibuk seumur idup nih!” goda Yuvan kepada Arsen yang sedari tadi hanya menyimak pembicaraan.

“Di sekolah jadi ketua Osis, pas kuliah ngambil FKG,” ucap Najla.

Lihat selengkapnya