Setelah kedatangan cowok itu tak lama kemudian bel berbunyi. Para siswi siswi langsung masuk ke dalam ruang belajarnya. Sementara cowok itu datang ke ruang kepala sekolah untuk menemui kepala sekolah. Kepala sekolah langsung menyambut hangat dirinya. Sebenernya Kepala sekolah memintanya menjadi kepala sekolah menggantikannya bukan tanpa alasan. Saham sekolah itu sepenuhnya adalah milik cowok itu.
"Tuan muda Adelio sudah datang ya. Tuan muda, hari ini saya izin bersama dengan wakil kepala sekolah. Jadi untuk sementara waktu harus ada yang menggantikan kami. Perjalanan kami untuk menemui rapat besar antar sekolah elite diadakan selama 1 Minggu ini." Kata Kepala sekolah yang sebenarnya gemetaran. Kepala sekolah sangat takut pada Adelio karena sifat dingin dan kejamnya itu. Belum lagi dia pemilik saham no 1 di negara itu. Kekuasaan tiada taranya. Jika sampai dia berkata kata-kata yang salah maka itu akan mempengaruhi karier masa depannya.
"Tapi untuk apa kau memintaku untuk menggantikanmu?" Sela Adelio Griffin menatap dingin kepala sekolah.
"Maaf tuan muda. Saya tahu tidak sepatutnya saya meminta pada tuan muda menggantikan saya tapi.." jawab kepala sekolah gemetaran.
"Cukup. Baiklah. Demi kepentingan sekolah ini. Tapi masih ingatkan? Syarat yang aku inginkan?" Tanya Adelio yang masih menatap dingin.
"Mamaasih.. Tentu saja sekolah ini sepenuhnya milik tuan muda. Dan pastinya tidak ada yang tahu bahwa anda adalah tuan muda. Identitas diri anda aman tuan muda." Jawab Kepala sekolah sebari berlutut.
"Tidak perlu berlutut. Segeralah kembali dari rapat besar antar sekolah elite." Kata Adelio sambil menatapnya.
"Babaik!" Jawab kepala sekolah yang langsung pergi meninggalkan tempat itu. Dengan cepat kepala sekolah dan wakilnya pergi menemui rapat.
1 hari sebelum Adelio setuju dia akan menjaga sekolah. Mamanya memintanya untuk menggantikan kepala sekolah sementara. Awalnya Adelio menolaknya. Tentu saja jadwal latihan Adelio sangat padat. Belum lagi dengan urusan perusahaan Internasional.