Catatan 20 Tahun

Chin Pradigta
Chapter #19

Menjadi Sosok Baru

Karena wajah bengkak akibat menangis itu, di sekolah aku berubah menjadi sosok yang periang. Aku menertawakan segala sesuatu yang bahkan tidak terlalu lucu menurut teman-temanku. Mereka hanya tidak tahu bahwa aku sedang menutupi segala kesedihanku saat itu. Mereka sedang tertipu dengan topeng kebahagiaan yang aku kenakan saat ini.

“Sar, lo sehat?” tanya salah satu temanku.

“Ya, sehat lah.”

“Tumben kok rada-rada gini kayaknya.”

“Rada gila maksudnya? Hahaha,” jawabku.

Aku benar-benar menjadi sosok baru saat itu. Temanku yang biasa melihatku sebagai gadis yang cuek, kini terlihat terheran-heran dibuatnya. Mereka mencoba menanyakan pada Mia, tapi bahkan meski dia adalah teman dekatku, aku tak seterbuka itu dengannya.

Di sekolah aku menjadi gadis periang. Di rumah aku menjadi gadis yang pendiam, penuh dengan kesedihan dan kesendirian. Aku tak punya teman berbagi. Sedangkan ingatan-ingatan kelam itu semakin terbuka lebar sejak aku menceritakan lukaku di rumah nenekku waktu itu.

Terkadang untuk meluapkan semua itu aku menari. Selebihnya hanya aku tulis dalam buku diary.

Lihat selengkapnya