Catatan 20 Tahun

Chin Pradigta
Chapter #1

Prolog

Hampir genap 20 Tahun lamanya, dia harus memendam sesuatu yang harusnya tak ia pendam sendiri. Tapi, tiada telinga yang mampu mendengar kecuali Tuhan dan dirinya. Beruntungnya di tengah perjalanan ia menemui seorang tuan yang bersedia menyediakan telinga dan mengajarinya untuk belajar memaknai kehidupan.

Tak pernah terpikir bahwa selama ini, semua yang ia anggap baik-baik saja ternyata tak pernah baik-baik saja. Dia menolak kenyataan pahit yang ada dengan berpura-pura memakai topeng bahagia.

Diam, diam, dan diam. Belasan tahun ia memilih bungkam, hingga sesuatu pernah memaksanya untuk teriak mencoba menghentikan segala yang ia anggap menyakitkan.

“Stop!!”, teriaknya.

Lihat selengkapnya