“Kak Ros, nggak makan?”
“Iya, gampang. Duluan aja. Ini juga tinggal dikit.”
“Aku bantuin, deh sini.”
“Nggak usah, makan aja dulu.”
“Hmm, nunggu kakak aja dulu, deh.”
Sembari menunggu kakaknya, Kay menonton televisi. Lima menit kemudian kakaknya sudah selesai dengan kegiatan cuci-mencucinya.
“Kay, ayo makan!” Rossa meneriaki Kay yang sedang duduk di ruang tengah.
“Iya, Kak.”
Mereka pun makan bersama-sama. Seperti biasa Kay akan makan dengan sangat lahap ketika makanannya begitu enak menurutnya. Bahkan porsinya selalu nambah. Namun, meski begitu entah ke mana perginya semua makanan itu. Nyatanya Kay tak pernah terlihat gendutan sama sekali.
Kay selesai makan duluan. Ia meletakkan piringnya begitu saja di dekat cucian piring. Dan pergi begitu saja ke ruang tengah. Kakaknya yang melihatnya meneriakinya.
“Kay!”