NULIS catatan setelah kuliah, gue jadi inget masa-masa revisi, sampai akhirnya berbuah skripsi ... kemudian lulus, wisuda, dan bertoga, tapi nggak kunjung dapat kerja. *duduk di pojokan
Waktu gue belum lulus, banyak orang bertanya kapan gue wisuda. Setelah gue lulus, mereka kembali bertanya kapan gue kerja. Manusia memang makhluk yang nggak pernah puas, terutama puas bertanya. Terkadang, gue kehabisan akal untuk menjawabnya. Gue pun selalu menyiapkan beberapa helai rumput di kantong kemeja, supaya ketika mereka menanyakan hal itu, gue bisa jawab, “coba kita tanya pada rumput yang bergoyang” sambil ngejejelin rumput ke mulut mereka.
Anyway, makasih banyak buat kamu yang sudah membaca cerita gue sebelumnya berjudul Catatan Akhir Kuliah (CAK). “Apa?! Kamu belum baca?” Oke, nggak masalah juga sih.
Gue nggak mau menceritakan bagaimana sulitnya seorang penulis pemula menerbitkan buku pertama mereka karena cerita begituan udah terlalu mainstream. Untuk mengisi prolog ini, gue mau bercerita kejadian sebenernya, bahwa yang berjuang sehingga naskah CAK bisa terbit dan diterima khalayak manusia di dunia dan akhirat adalah Penerbit Bentang Pustaka. Merekalah yang menemukan dan menerbitkan buku gue. Anti-mainstream, kan? *kejar-kejaran sama Mas Salman1
Tapi perlu diakui, nasib pertemuan antara sebuah naskah dan penerbit itu ibarat pertemuan antara dua orang yang ditakdirkan mengarungi kehidupan bersama. Harus melalui proses pencarian yang panjang, penuh lika-liku, diterpa banyak penolakan. Setelah melewati itu semua, Tuhan-lah yang akhirnya menjodohkan. Iya ini memang jijik.
Proses sampai CAK bisa terbit dan dinikmati pembaca pun juga begitu, tidak selalu menyenangkan. Untung aja gue udah punya banyak pengalaman buruk dengan dosen pembimbing, jadinya udah terbiasa untuk urusan beginian.
Nah, kuliah gue udah berakhir, kamu kapan? Iya, KAMU! Woi, woi, kamu woi!
Oh iya, bagi yang belum kenal, nama gue Sam, matelu—mahasiswa telat lulus—yang sekarang udah sarjana—walaupun gagal, tapi lebih baik jadi sarjana gagal daripada gagal sarjana. Twitter gue sam maulana2 udah banyak followers-nya, blog gue skripsit.com juga udah banyak pengunjungnya. Gue berterima kasih buat kalian yang setia mem-follow, dari belum sarjana sampai belum sarjana juga, eh maap.