Catatan Satya Manggala

Halimah RU
Chapter #5

Chapter 4: Kabar dari Masa Depan

Catatan Satya Manggala

10 April 1998

 

Hai Satya

Bagaimana kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja

Semoga kau sehat selalu

 

Tapi Satya ada yang tidak baik-baik saja

Ibumu mengeluhkan tentang harga pangan yang naik

Sedangkan, gaji bapakmu tidak bisa mencungkupi hidup

Nabila Indah adikmu juga mengeluh karena tidak bisa keluar dengan bebas

Tentu saja itu karena anjuran ibumu dan kamu

 

Hai Satya, negeri ini masih sakit

Tak ada yang mau mengalah

Hanya ada kata 'Turunkan', 'Bebaskan' dan ‘Adili’ dari sorakan – sorakan yang menyayat

Berita televisi, radio, maupun koran tak henti berseru

Setiap hari tak pernah berhenti

 

Hai Satya

Jika Bapakmu masih ada mungkin beliau sudah berada di barisan ini

Tapi kau merasa lega, karena dia tidak melihatnya

Oh iya, kau masih ingat impianmu?

Aku harap kau mempertimbangkan kembali

Satu lagi Satya, ada Aulia Nisa yang menunggumu

***

Tak ada yang bisa mengalahkan kegalauan yang dirasakan Satya pada hari ini. Hal yang tidak pernah terfikirkan olehnya membuatnya tersadar bahwa hidup tidak bisa berjalan sesuai keinginannya. Sejak pulang sekolah dia hanya menggenggam buku catatan hariannya untuk mengungkapkan segala isi hati dan kegundahannya, tapi dia tidak bisa menuliskannya. Matanya yang memandang ke dinding kamarnya yang berwarna putih itu, terlihat kosong tidak fokus terlihat beban sedang menghampirinya.

Lihat selengkapnya