Catatan Satya Manggala

Halimah RU
Chapter #12

Epilog

Darren membuka catatan harian Satya yang tidak pernah seorang pun dia perbolehkan membaca. Buku yang telah menjadi bagian dari hidup Satya selama ini telah kehilangan pemiliknya. Pernah suatu hari Darren bertanya mengapa Satya sangat menyukai menulis buku harian, padahal sangat jarang seorang lelaki menulis.

"Sebenarnya tidak ada alasan khusus. Hanya saja ini asyik, Ren. Aku bisa curhat kepada diriku sendiri," jawab Satya dengan santai sambil tersenyum membanggakan catatan hariannya.

"Ren, jika suatu saat aku tidak tiada. Kamu simpan ya, sebagai kenangan. Aku sebenarnya ingin memberikan kepada Aulia, tetapi pasti dia akan menangis ketika membacanya. Mungkin, bisa kamu beri saat dia sudah merelakanku dan bisa menjalani hidup dengan baik," lanjut Satya dengan serius. Darren hanya mengangguk saja tidak berpikir panjang, dia tahu itu buku berharga Satya. Apabila ada hal yang sama terjadi kepadanya maka dia ingin menitipkan hal berharga pula kepada Satya.

Darren tidak sanggup membuka buku itu. Tertulis nama Satya Manggala di depan, terukir indah di depan. Terlihat ini buku harian yang masih baru setelah beberapa yang dahulu habis. Darren penasaran bagian belakang catatannya, dia ingin tahu apa yang dipikirkan Satya sebelum tiada.


Catatan Satya Manggala

13 September 2004


Hai Satya,

Lihat selengkapnya