Catatan Suami Gebleg

Firmansyah Slamet
Chapter #12

Kesepuluh


"Aku ikut ke jakarta ya ...," kata Rena.

"Ngapain??" tanyaku.

"Nanti kalau Dian lahiran, kita kan diminta kesana."

Sejenak aku kaget, apalagi ini menyangkut Dian. Seseorang dari masa lalu, jujur aku pernah punya rasa yang cukup dalam untuknya saat itu. Kisah cinta cukup konyol, aku yang masih duduk di bangku STM bisa mencintai seorang wanita yang tengah mengenyam perkuliahan. Sayangnya kisah ini harus berakhir karena perbedaan agama. Tetapi, lupakan saja ....

"Iya ... nanti kalau memang waktunya luang kita kesana," ucapku.

Rena nyengir, pagi ini dia membantu menyiapkan sarapan. Entah kenapa pagi ini aku ingin sekali memasak, masak hal lumrah untuk sarapan. Aku masih bosan hanya berdiam diri di rumah, ingin ke bengkel masih dilarang. Mau kemana enaknya??. Akhirnya kuputuskan untuk menyalakan PS dan memainkan game, memang mau ngapain?? Mau download game kok males, mau ngapa-ngapain males.

Kini aku yang malah malas bermain game karena kekalahan beruntun, kemudian Rena masuk kamar masih dengan handuknya.

"Mau kemana?? Tumben mandi," tanyaku.

"Gak kemana-mana, mau mandi aja sih biar seger ...."

Ok, kutarik Rena dan langsung melancarkan Smack down!.

"Kau mau merkosa aku?"

"Kau istriku!" Jawabku Dengan penuh nafsu membuka handuknya.

"Eh aku baru mandi!!"

"Justru itu."


....


"Males di rumah terus, nih!" kataku bosan bukan main.

"Ya mau gimana lagi, sabar ya ... Tunggu kamu benar-benar sehat," kata Rena menyeka keringat.

Kami diam sejenak setelah menikmati pagi penuh nikmat.

"Temanku butuh mekanik panggilan," ucap Rena memeriksa ponselnya.

"Bukan mbak Vana kan??"

"Bukan ...," kata Rena beranjak.

"Mau kemana lagi?" tanyaku melihat Rena keluar kamar.

"Mandi lagi lah ...."

Yap! Aku memilih ikut, mungkin ada sesi pelajaran tambahan.


....


"Yang mana rumahnya?" tanyaku melihat kanan dan kiri.


"Nah tuh, yang ada pohon mangga."


Setelah sedikit berputar putar kami sampai di kediaman kawan Rena. Dan ternyata dia juga kawanku semasa SMP. Aku langsung ambil alat di penyimpanan dan memperbaiki apa yang seharusnya diperbaiki. Rena membantu memberi alat, dia dongkrak, aku lepas ban. Macam asisten lah....

Selain membantu memberi alat, dia juga memperhatikanku memperbaiki sistem rem. Setelah cek dan tes akhirnya sistem rem kembali bekerja dengan optimal padahal cuma ganti kampas.

"Eh, kau masih suka coli?" tanyaku berbisik

"Sembarangan, bangsad!"

"Kau dulu ngefans sama Nerissa! Lihat susu nya aja udah garuk kont*l!" kataku.


Spoiler for Flashback


Hari ini jadwal olahraga di jam pertama, kebetulan guru olah raga menyatukan kelasku dengan kelas unggulan dari Nerissa. Bisa dibilang kelas 1 melawan senior kelas 3. Atau lebih tepatnya supaya hemat energi karena salah satu guru olah raga kelasku tengah tidak hadir.

Lihat selengkapnya