Catatan Suami Gebleg

Firmansyah Slamet
Chapter #14

Kesebelas

"PAKEET!" Seseorang berteriak diluar.

"Wohooooo!!!" Aku senang bukan main.

Aku segera melompat ambil paket, sebuah knalpot Toce, Knalpot auto digebukin warga!. Tak lupa amboksing dan rifiu ala yutuber-yutuber motovlog!.

"Berapa itu harganya?" tanya mama.

"Cuma 500ribu, ma ...," jawabku asal bunyi.

"Bohong, Itu harganya lima juta!" kata Rena segera menyalakan kompor untuk memancing keributan.

"Astagfirullah, Itu duit nak! Cuma dibeliin knalpot gak jelas?"

"Ma ... Ini knalpot biar suara ninja makin adem," kataku berbohong, niat awalku hanya untuk melawan sound tetangga.

"Ninja mu yang gede itu?"

"Iya ma ... Kan, Rena kalo bawa suka geber geber, nah ... Dikasih ini biar adem. Kasian tetangga yang sono ada anak kecil" Kata bohong dariku keluar agar mama tenang.

"Nah ... Gitu, toleransi antar tetangga," kata mama.

Kemudian beliau kembali pergi, mungkin kebelakang melanjutkan menjahit.

"Ini beneran adem?" tanya Rena.

Reflek tanganku menggaruk kepala meskipun tidak gatal karena bingung untuk sekedar menjawab pertanyaan mudah Rena.

"Jangan lah, Austin racing aja enak kok. Aku gak mau ganti knalpot."

"Yakali, ini suaranya adem," ucapku dengan memainkan alis.

Rena memeriksa melalui media sosial dan wajahnya langsung berbinar serta menari layaknya orang gila. Walaupun sebenarnya dia memang gila, tetapi aku sebagai suaminya tak tega menjebloskan ke dalam rumah sakit jiwa. Dan Daripada melihatnya seperti orang gila, aku segera ambil alat untuk pasang knalpot ini. Alangkah terkejutnya aku melihat Zx636 tidak ada di garasi rumah Rena, eee ... lebih tepatnya rumah kami.

"Astagfirullah, Rena, Mana motorku, Ren!"

"Ya, gak tahu," jawab Rena enteng.

"Ya allah, jangan bohong Ren, Motor mahal!!"

"Aku gak tahu ...," kata Rena

"Beneran dong, Becanda mulu!" kataku.

"Jangan asal tuduh, Aku gak bawa motormu, ya."

"Yang bener?!"

"Iya!!"

"Sumpah?" tanyaku tak yakin dengan dirinya.

"Pakai pocong juga boleh!! "

Aku bingung dan langsung telepon orang di rumahku untuk memastikan keberadaan motorku.

"Ra ... Motorku ada di sana? " tanyaku.

"Yang mana? Ninja? Kan masih distandar, kagak pernah dipakai sepulang dari Australia."

"Beneran?"

"Iya ... Nih ninja mendiang istrimu masih ada."

"Bukan ninja 2tak itu ... Ninja yang gede," ucapku gelisah galau merana.

"Mana kutahu tolol! Udah lama gak ada dirumah," jawab Kinara.

"Serius?"

"Kesini aja kalau gak percaya! Kau kira aku bohong?"

Aku tutup telepon lalu menghubungi bengkel langganan untuk motorku.

"Mas, motorku ada di situ?" tanyaku.

"Iya, nih masih belum selesai ... Cari crankcase sama blocknya susah," kata sang montir.

"Lho emang kenapa ninja ku?, Kok sampai cari blok silinder?"

"Motor bebekmu, Kau lupa? Natal dua tahun lalu kau masuk rumah sakit gara-gara nih motor."

"Aku gak ngomongin motor bebek mas, ninja mas, zx636 lho."

"Ya mana kutahu, Pas baru sembuh kan kau bawa tuh motor, tahun baru 2019."

Lihat selengkapnya