Catatan Tentang Ryza

tomatbulet
Chapter #2

Bab 2

Sahabat gelap matamu, membelengguku dalam senyummu sunyi jiwamu. Bagai siratan tangis, kau bertanya tentang mimpi?Ku jawab dengan 2 kata, masa depan. Seribu pertanyaan berkelebat dalam benakmu, seribu jawaban di benakku. Belenggu kelabu menghalangi, secarik angan kita gapai bersamamu sahabat, pengejar mimpi. 

Jam menunjukkan pukul 07:30 Ryza masih tertidur di ruang televisi. Tidur dengan nyenyak membuatnya enggan untuk bangun sekedar sarapan ataupun kegiatan lainnya ,namun ia tak bisa memungkiri bunyi bel telah mengganggu tidur nyenyaknya dengan wajah yang kusur khas bangun tidur. Ryza yang masih menggunakan baju gamis biru muda bermotif bunga dengan jilbab berwana sama dengan baju yang di gunakannya beranjak bangun dan membuka pintu apartemen dengan kesadaran yang ia kumpulkan.

 Ryza membuka pintu apartemennya ia melihat Figo sedang berdiri sambil mengayunkan tangan sebagai tanda sapaan, Figo menggunakan kaos hitam jaket biru celana jins hitam di tambah tas di pundaknya , Ryza yang masih mengantuk mengabaikan sapaan Figo ia menggeser sedikit badannya dari pintu agar Figo bisa masuk ke dalam. Figo yang mengerti pun langsung masuk " Assalammualaikum " ucapnya sambil mendudukkan diri di ruang tv tanpa peduli pemilik apartemen melototinya. Merasa tak di perdulikan Ryza memilih pergi ke dapur mencuci wajahnya di wastafel sambil membuat minum untuk Figo.

 Sekeluarnya Ryza dari dapur, Ryza membawa dua cangkir teh dalam mug satu untuk Figo dan satu lagi untuk dirinya sendiri. Figo yang di beri segelas mug berisi teh sambil mengucapkan terima kasih dengan alah lebaynya " Allhamdulillah ya Allah,sahabatku yang satu ini paling ngerti aku tau aja kalau aku lagi haus Ryza memang terbaik "ucap Figo sambil mengacungkan kedua jempolnya menirukan karakter bobo boy kesukaannya.

 Ryza yang mendudukkan diri di sofa samping Figo yang menonton tv. Hanya diam tanpa mencoba memulai percakapan dengan Figo, merasa suasana menjadi canggung membuat Figo membuka percakapan terlebih dulu " Za, Risa mana kok dari tadi aku gak lihat ya? " suara dari Figo membuat Ryza yang menonton tv menoleh, " Risa masih tidur sehabis sholat subuh tadi, Risa pasti kecapean setiap hari jagain aku di malam hari " kata Ryza dengan wajah lesu.

" tapi aku yakin kalau Risa kuat selama ini mau menjaga kamu yang dingin, cuek, judes dengan sabar tanpa mengeluh, coba aku yang yang jadi Risa paling aku dah gak betah " balas Figo " terserah kamu aja lah Go, aku mau pergi bangunin Risa aja lah kamu tunggu di sini aja ya " kata Ryza sambil meninggalkan Figo sendiri di ruang tv. " Tapi jangan lama -lama kita jadi pergi kan? " tanya Figo saat Ryza beranjak dari duduknya, yang di tanya hanya diam tak menjawab pertanyaan Figo.

 Ryza pergi ke kamar Risa dan mendapati Risa masih tertidur dengan nyenyak. Ryza pun menggucang gucangkan tubuh Risa agar bangun " Ris....Risa... Ayo bangun ini sudah jam 8 kamu gak mau bangun apa? " sedikit teriakan Ryza untuk membangunkan Risa. Merasa tidurnya terganggu membuat Risa membuka matanya yang masih terasa berat dengan tenaga yang ia kumpulkan.

  " Hmmm iya.... Iya ini aku dah bangun, ada apa sih ganggu orang tidur aja gak tau apa orang masih ngantuk! " kata Risa dengan wajah cemberut di tambah wajah kusut bangun tidur sambil mendudukkan diri di ranjangnya sedangkan Ryza hanya menatap Risa dengan datar karena mendapatkan jawaban malas dari sahabatnya itu. " Kamu mau ikut apa enggak?, aku mau keluar jalan-jalan sama Figo ini kan hari sabtu jadi gak ada kerjaan kan " jawab Ryza masih dengan ekspresi datarnya.

 Risa hanya menganggukkan kepalanya, " ya sudah aku tunggu di ruang tv kamu mandi aja dulu, aku juga mau ganti baju di kamar dan jangan lama lama!!! " acam Ryza sambil berjalan keluar dari kamar Risa. Risa yang tak mau Ryza mengomel memaksakan badanya yang malas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

  Di ruang tv Figo hanya menggerutu akan sikap Ryza yang mengabaikan tamu cukup lama sendirian di ruang tv dan tuan rumahnya belum memunculkan diri selama beberapa menit saat pamit membangunkan sahabatnya. Tak tahan menunggu membuat Figo memutuskan pergi ke dapur di apartemen Ryza mencari cemilan Ryza di kulkas dan mengisi kembali mugnya yang telah tandas sejak tadi. Setibanya di dapur Figo membuka kulkas dan ia terperangah melihat isi kulkas penuh dengan berbagai jenis cemilan mulai dari coklat, biskuit, wafer dan banyak lagi, tak menyia nyiakan apa yang ia lihat Figo pun memutuskan menganbil banyak cemilan Ryza dengan resiko Ryza memarahinya tanpa ampun tapi di mata Figo itu adalah hal yang menyenangkan. Figo mengisi kembali mugnya lalu kembali ke ruang tv dengan senyum mereka di wajahnya untuk siap menerima amarah Ryza yang sudah di ruang tv atau pun Ryza yang tak lama lagi memunculkan diri berhiaskan wajah merah dengan hayalan tanduk merah di kepalanya.

 Ryza yang baru keluar dari kamarnya melihat Figo membawa banyak cadangan cemilanya membuatnya geram "siapa sih yang punya rumah aku apa dia enak kali main ngambil persediaan cemilanku " gerutu Ryza sambil melipat tangan di depan dada .Risa yang baru keluar dari kamarnya dengan pakaian keluar nan santai, terkejut melihat Ryza melipat kedua tangannya di depan dada sambil menggerutu tak jelas di tambah sorot mata menatap tajam pada sosok lelaki yang memakan cemilan dengan asiknya hingga melupakan tempat siapa ia berada. Mengerti tatapan Ryza mengarah pada siapa membuat Risa hanya menggelengkan kepala akan ulah sahabatnya satu itu. Figo sejak dulu memang suka memakan cemilan Ryza dan membuat Ryza marah hingga mukanya berubah menjadi merah padam.

 Risa tak tahan melihat Ryza yang tak hentinya menggerutu membuat Risa mendesah pelan. " Za!, kamu ngapain berdiri di situ ayo duduk di ruang tv aja, kamu jangan marah donk Figo dari dulu emang suka makan cemilan kamu aja jadi jangan marah, kamu juga masih punya banyak di kulkas kan? " nada lembut Risa membuat Ryza menganggukkan kepala terpaksa dan ikut berjalan menghampiri Figo dengan jengkel kalau bukan karna Risa ia takkan mau memberikan cemilannya ke Figo.

Lihat selengkapnya