Ceezyco

Dyah Afifah Palupi
Chapter #20

Roti Cokelat

Bel sekolah berbunyi menandakan jam pelajaran akan segera dimulai. Izy dan Erkan yang baru saja selesai belajar dari luar kelas segera masuk ke dalam untuk mengikuti ulangan biologi yang akan diadakan pagi itu. Ico masih memandang Erkan dengan sinis, namun Erkan tak ingin terlalu menanggapinya dengan serius. Ia tahu apa yang harus dilakukannya untuk membuat Ico tidak marah lagi padanya. Tak lama setelahnya, seorang guru perempuan paruh baya masuk ke kelas itu dengan ekspresi yang datar.

“Selamat pagi anak-anak,” sapa guru yang bisa dipanggil Bu Mega itu.

“Pagi Bu,” jawab seluruh siswa kompak.

“Agenda kita pagi ini ulangan ya?” tanya guru itu sambil menaruh buku-bukunya di meja guru.

“Iya Bu,” jawab beberapa siswa.

“Kalau begitu kita berdoa dulu ya, Erkan silakan pimpin doa.”

Erkan mengiyakan kemudian segera memimpin doa pagi itu.

“Kita langsung mulai ulangannya saja ya,” ujar guru itu.

“Bu ada murid baru, suruh perkenalan dulu dong,” ujar salah satu siswa laki-laki bernama Yoga.

“Oh iya, silakan Izy maju ke depan. Perkenalkan diri kamu kepada teman-temanmu,” suruh Bu Mega.

Izy mengangguk dan segera berjalan ke depan kelas. Beberapa siswa laki-laki bersiul sambil sesekali melontarkan kata-kata yang menggoda Izy. Sementara Erkan melirik Ico, temannya itu hanya berekspresi datar namun ia tau ada rasa tidak suka dalam diri Ico ketika melihat Izy digoda oleh teman-teman sekelasnya.

“Hai semua, kenalin nama aku Ceezy Katze biasa di panggil Izy. Semoga kita bisa berteman dengan baik ya,” ujar Izy kemudian mengakhirinya dengan sebuah senyuman manis.

Seorang siswa laki-laki bernama Raka mengangkat tangan kanannya, sepertinya hendak bertanya.

“Boleh tanya nggak?” tanyanya.

“Boleh,” jawab Izy singkat.

“Nomor WA kamu berapa?”

Tiba-tiba teman sekelasnya yang lain juga ikut-ikutan bertanya, “Nama akun Ig kamu apa?” 

Tak lama setelahnya banyak pertanyaan nyeleneh yang diajukan oleh teman-teman Izy, kebanyakan yang mengajukan pertanyaan adalah siswa laki-laki. Pertanyaan itu misalnya, boleh main ke rumah kamu nggak? Boleh duduk semeja sama kamu? Makanan favorit kamu apa? Udah punya pacar atau masih jomblo? Weekend aku jemput ya? Kamu Milea ya? Apa bener kalo Limbad jadi orang baik namanya jadi Limgood? Tipe pacar idaman kamu seperti apa? Aku mau memantaskan diri. Bahkan ada yang sampai menembak Izy secara terang-terangan. Saking banyaknya pertanyaan yang diterimanya Izy sampai tidak bisa menjawab satu pun pertanyaan dari mereka.

“Cukup anak-anak!” bentak Bu Mega dengan suara yang cukup lantang.

Lihat selengkapnya