“Match!”
Malam itu di sebuah kamar bercat merah muda dan tertata rapi, tampak seorang gadis cantik bernama MALIKA ELLEANA alias KIKA (19 tahun) duduk menghadap laptop. Ia terlihat serius, kadang senyum-senyum, kemudian tertawa-tawa. Jarum jam dinding menunjuk ke angka 9.
Di layar laptop, tampak tampilan situs pencari jodoh bertuliskan Meet-Me. Kika mengklik aplikasi itu kemudian memilih beberapa akun profil cowok-cowok ganteng. Kursor berhenti di profil akun bernama VIRGORIAN HARAYYA alias IGO (20 tahun). Akun itu sedang sama-sama menyala, lalu Kika neng-klik profinya. Tersambung! Akun yang memasang foto anak muda itu menyambut emoticon lambaian tangan Kika, tandanya ia menerima pertemanannya. Setelah itu mereka memainkan beberapa fitur dengan menjawab beberapa pertanyaan pribadi masing-masing, sehingga mendapat skor tinggi dari kesamaan jawaban yang mereka isi. Maka, keluarlah tulisan “MATCH!”. Ya, mereka cocok!
KIKA tampak senang dan melanjutkan kontak dengan IGO ke ruang obrolan yang lebih pribadi Jemari Kika bergerak lincah di atas papan ketik. Namun ketika jam merangkak naik ke angka 11, Kika menutup laptop, tetapi pembicaraan belum selesai. Mereka pindah ke panggilan telepon.
“Bintang lo pasti Virgo. Gue yakin. Gue kan punya sixth sense. Jadi bisa tau zodiak seseorang.”
“Nggak pake ngaku-ngaku tukang ramal aja, orang langsung tau dari nama gue, kali. Sok yakin banget sih, lo.”
“Hahaha ... Kalo zodiak gue, Taurus.”
“Gue belum nanya, dan nggak mau tanya. Eh tapi pas juga ya sama karakter lo. Taurus kan emang gitu...”
“Gitu apaan? Gue cantik, pinter, cerewet, pede, berani. Cuma satu aja kekurangan gue ... kurang tinggi doang!”
“Lo udah jawab sendiri. Gue gak usah jelasin lagi, kan?”
“Eh, Go! Lo kan calon arsitek, emmh ... lo pasti bisa dong merancang bangunan rumah tangga yang kokoh sama gue.”
“Sumpah, baru kali ini gue ketemu cewek se-PeDe lo, Ka. Baru kenal tapi udah kebanyakan gaya. Malah gue yang gak berkutik. Beneran mati kutu gue di depan lo.”
“Serius banget sih, lo. Lagian apa iya gue ini racun kutu?”
Kika tertawa-tawa sambil menggoyang-goyangkan kedua kakinya yang dinaikkan ke dinding kamar. Sementara kepalanya dan punggungnya menempel di atas tempat tidur.
***
Tiga bulan kemudian
Di kamarnya, Kika sedang asyik chatting dengan Igo. Mereka terlihat semakin akrab. Setiap hari di sela kegiatan kuliah dan kerja membantu mamanya di butik, Kika selalu terhubung dengan Igo.