Cek Ombak (Melulu)

Rina F Ryanie
Chapter #8

8. Di Sana Jadian, di Sini Putus

Pagi-pagi Igo bangun langsung membuka gorden kamar yang berdinding kaca. Sinar matahari langsung menerobos ke kamar menyilaukan mata Igo. Igo langsung ke kamar mandi. Tak lama kemudian ia keluar dengan bersarung handuk dan rambut basah. Di depan lemari pakaian, ia tertegun depan cermin. Ia memamdangi wajah dan tubuhnya. Lalu Igo menatap dua bingkai foto di dinding. Foto Papa Jun dan Mama Marsha, ibunya. Namun Igo terfokus pada wajah flamboyan papanya. Ia membandingkan dengan dirinya.

“Gue memang anak kandung Papa. Tapi muka gue lebih mirip Mama. Cuma hidung yang diturunkan Papa. Gue lumayan ganteng, tapi nggak seganteng Papa yang selalu jadi incaran para wanita. Nasib gue juga nggak sebaik Papa.” Igo bersenandika. Sambil memencet jerawat di ujung hidungnya, ia melanjutkan kata hatinya. “Sifat gue juga bertolak belakang dengan Papa. Gue yang kata orang pendiam, tapi peduli terhadap orang lain. Sensitif, namun pemaaf. Sesuai dengan karakter cowok berzodiak Virgo.”

“Igooo!” Terdengar teriakan Papa Juno dari arah dapur. Dari nadanya yang tegas dan semelengking Rocker, sudah dipastikan itu adalah titah Sang Rocker, eh Paduka.

“Iya, Pa! Sebentar!”

Igo buru-buru berpakaian dan berlari ke dapur. Di sana Papa Jun sudah duduk menanti sambil mengetuk-ngetuk meja makan.

“Mau dibikinin sarapan apa, Boss?” Igo salah tingkah, sehingga berpura-pura menawarkan diri untuk menyiapkan sarapan untuk papanya.

“Kalau di rumah, lo bebas panggil gue apa aja. Kalau di luaran, gue gak suka lo panggil Papa. Oya, bikinin gue nasi goreng tuna campur sayuran!” perintah Papa Jun membuat Igo menyesali tawarannya tadi.

Terpaksa Igo membuka lemari pendingin, mengeluarkan bahan, lalu mengolahnya dengan cekatan. Sementara papanya mengambil air jeruk dari dalam kulkas lalu menuangkannya ke dalam dua gelas. Setelah beres, Igo menghidangkannya dalam dua piring di depan papanya. Igo ikut duduk untuk makan bersama.

“Go, ada yang mau gue omongin sama lo.”

“Ngomong aja. Biasanya juga gak pernah pake pembukaan dulu."

“Eh Lo sekarang udah bisa ngatur-ngatur gue, ya?” tukas Papa Jun sambil mendelik. Namun ketegangan di wajahnya ia kendurkan kembali mengingat ia mempunyai niat. “Gue mohon sekali ini lagi, lo harus izinkan gue nikahin mamanya Kika. Lo tau kan, selama ditinggal mama lo, gue belum mau nikah lagi. Sedangkan mama lo udah ketiga kalinya. Itu karena gue belum ketemu yang cocok. Gue gak mau gagal lagi. Tapi setelah ketemu mamanya Kika, gue langsung jatuh cinta. Jadi gue pikir sebaiknya lo dan Kika jadi saudara aja!”

Igo yang sedang minum air jeruk, menghentikan tegukkannya dan hampir tersedak. Papa Jun menunggu jawaban dengan gelisah.

“Terserahlah! Toh seandainya kutolak juga percuma. Pada akhirnya Papa tetap maksa juga.”

Papa Juno berdiri, lalu menepuk-nepuk bahu Igo dengan tersenyum puas.

Good boy! Jadi anak harus gitu! Gue berangkat duluan. Eh, jangan lupa cuci tuh mobil lo, jangan sampe buluk kayak yang punya!”

Igo menghela napas berat seakan tertekan dihadapkan pada situasi yang sulit. Igo membereskan meja dan dapur dengan lesu.

***

Igo merasa bingung ketik siang itu Kika mendatanginya di kampus. Baru saja Igo membuka pintu mobilnya bersiap kembali ke resto untuk lanjut bekerja. Kika menghadang disertai dengan protesnya dikarenakan sikapku yang terlihat menghindar. Namun Kika malah ikut masuk ke dalam kendaraanya. Kika berkata bahwa ia ingin menemui Papa Jun untuk membuat perhitungan atas apa yang dilakukan kepada mamanya.

Sepanjang jalan mereka terdiam. Sesekali saling curi pandang, namun ketika tatapan bertabrakan, mereka pura-pura tak acuh.

“Gue bukan mau ngomong sama lo. Tapi sama bokap lo!”

“Papa gue sibuk! Lagian gue heran, kenapa lo yang sewot? Itu hak mereka, apapun yang jadi keputusannya! Semua ini memang gara-gara mama lo chat papa gue!”

Kika menarik napas sambil terpejam, meredam emosinya yang memuncak. Terlihat sekali dari rahangnya yang mengeras.

“Bokap lo tuh yang keganjenan! Gak bisa liat perempuan bening dikit, main sikat aja sukanya.”

Lihat selengkapnya