Cek Ombak (Melulu)

Rina F Ryanie
Chapter #13

13. Lomba Cari Pacar Baru

Waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 malam. Saatnya butik ditutup. Setelah menikah, Rosa selalu pulang lebih awal karena harus makan malam bersama keluarga dan meluangkan waktu untuk bersama. Namun malam ini mereka menunggu hingga semua karyawan butiknya pulang. Kika tampak beberapa kali menggeliat dan menguap. Terlihat sekali ia sudah bosan berada di tempat itu.

“Ma, ayo pulang!”

Ocha masih belum mengangkat mukanya dari kertas gambarnya. Perempuan mandiri serta keras kepala itu, sengaja menenggelamkan diri ke dalam imajinasi rancangan busananya.

“Mama males pulang sebenarnya. Tapi masa iya sih, harus nginep di sini? Mama juga kepikiran Igo terus. Meskipun berada di restoran, belum tentu terjamin makannya. Bisa aja dia nggak dikasih makan atau harus beli. Bapaknya kan perhitungan banget!”

“Masa sih, Ma? Emh, tapi bisa juga sih. Eh tapi kenapa sih Ma, sikap papanya Igo tu kayak bukan sama anaknya deh.”

Mama Ocha sepertinya kebingungan dengan pemikiran putrinya. Namun sesungguhnya ia membenarkan.

“Emh, ya gitu! Eh maksud Mama, Igo memang anaknya. Tapi ... Ah, sudahlah! Mama juga nggak ngerti!”

“Kan, aneh! Tapi Igo juga nggak pernah cerita apa-apa tentang hubungan mereka,” imbuh Kika bertambah antusias dengan kepenasarannya.

“Ah sudahlah, itu urusan mereka. Gak baik berprasangka buruk. Kalau sudah saatnya, nanti juga kita bakal tahu sebabnya. Ayok, siap-siap. Kita kunci semua pintu dan jendela.”

Mereka pun keluar, setelah mematikan semua lampu dalam ruangan, dan mengunci pintu utama.

Tiba di rumah, Papa Juno sudah menunggu mereka di depan pintu. Mama Ocha langsung masuk kamar tanpa memedulikan suaminya. Ia berjalam seolah tak melihat suaminya berdiri menantinya. Melihatnya, Kika merasa tak enak hati, kemudian langsung masuk ke kamarnya. Sementara itu, Papa Jun mengekor masuk kamar dengan raut muka memelas.

“Jangan diemin aku seperti ini, Sayang. Aku nggak kuat! Maafin atas sikapku tadi malam. Aku janji nggak akan ngulangin.”

Mama Ocha masih tak mengacuhkan. Ia masuk ke kamar mandi membiarkan suaminya termangu.

Kika keluar kamar dan sudah berganti pakaian tidur. Kika menuju dapur untuk mengambil minuman, namun dihadang oleh Igo yang bersembunyi di balik kulkas. Kika terpekik kaget. Refleks tangannya memukul bahu Igo. Kemudian ia mengusap-usap dadanya untuk meredakan rasa kagetnya. "Apaan sih, lo? Ngagetin aja!”

Yang ditegur malah cengengesan sambil duduk di atas meja dapur.

“Gue sengaja nungguin lo. Malam banget sih pulangnya?”

Lihat selengkapnya