Celengan Rindu

Bisma Lucky Narendra
Chapter #13

Sebuah Pembuktian

"Terkadang rupa rindu penuh keberanian menampakan diri dengan gagah. Lain waktu, takut membias sempurna di wajah, mengingat status belum muhrim


PoV Alina Bintang Maryam

Mas Bima benar-benar tidak pernah muncul di rumah kosku setelah malam itu. Juga tidak ada telepon darinya, yang biasanya sehari 2,3 kali dia lakukan. Aku menelponnya beberapa kali pun tidak dijawabnya. Bahkan pernah suatu hari saat jam makan siang, aku melihatnya duduk bersama beberapa teman dokter di kantin. Saat aku berjalan ke arahnya, ia menggeleng tidak ingin didekati. Sambil membawa piring makanku, dengan sambil lalu aku menegur mereka dan berjalan menuju meja di belakangnya. Ketika melaluinya, aku mengelus pundaknya. Dia menatapku dengan wajah tegang.

Saat mereka bubar untuk kembali ke ruang praktek masing-masing, Mas Bima menghampiriku,

"Jangan menggodaku, atau aku akan menciummu di depan semua orang." Bisiknya.

Lalu ia pergi begitu saja.

Hari Selasa pagi, aku ditelepon salah satu petugas administrasi ruang medical check-up agar mengambil hasil pemeriksaan Mas Bima. Saat membaca hasilnya, aku lega. Karena secara umum tidak ada gangguan kesehatan yang perlu kukhawatirkan, terutama untuk penyakit menular seksual. Aku mengiriminya email tentang hasil pemeriksaannya. Juga menyisipkan sedikit kalimat rayuan agar ia mau menemuiku, walau aku tahu ia tidak akan bergeming. Aku juga mengirim email ke Najwa mengenai hasil medical check up itu. Kupikir ia perlu tahu, sehubungan dengan pembicaraan kami terakhir.

Emailku dijawab Najwa dengan SMS.

"Jadi, dia melakukan medical check-up ulang?" Tulisnya.

"Iya, padahal aku tidak memintanya" Balasku lewat SMS juga. SMSku itu tidak dijawabnya lagi.

Lihat selengkapnya